LENGKONG AYOBANDUNG.COM - Berikut ini manfaat daun kelor yang konon berkhasiat dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes.Apa saja kandungannya? Daun kelor atau moringa sudah dikenal sejak lama sebagai tanaman yang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh kita.
Setiap orang memiliki tingkat normal kreatinin yang berbeda-beda, tergantung berat badan, massa otot, usia, dan jenis kelamin. Umumnya tingkat normal kreatinin pada pria sekitar 0,6 sampai 1,2 mg/dl. Sementara tingkat normal kreatinin pada wanita sekitar 0,5 sampai 1,1 mg/dl. Untuk mengetahui tingkat kreatinin di dalam tubuh, dokter akan merekomendasikan uji kreatinin lewat tes darah tes kreatinin serum untuk mengukur kadar kreatinin dalam darah dan tes urin untuk mengukur jumlah kreatinin dalam urin. Uji kreatinin umum digunakan untuk mendiagnosis penurunan fungsi ginjal. Jumlah kreatinin yang dihasilkan tubuh per harinya seharusnya cenderung stabil jika fungsi penyaringan ginjal berjalan baik. Namun, kadar kreatinin umum mengalami sedikit perubahan dalam satu hari; terendah pada pukul 7 pagi dan tertinggi pada pukul 7 malam. Lalu, apa artinya jika hasil uji kreatinin rendah? Hasil uji kreatinin rendah dapat menandakan sejumlah kondisi. Beberapa termasuk perubahan tubuh yang wajar dan alami, sementara yang lain mungkin membutuhkan perhatian medis lanjutan. Beberapa kemungkinan kondisi yang bisa menyebabkan kadar kreatinin rendah dalam tubuh adalah 1. Penyusutan massa otot distrofi otot Penyusutan massa otot umumnya merupakan perubahan tubuh alami seiring bertambahnya usia. Namun, masalah ini juga bisa disebabkan oleh adanya gangguan yang disebut distrofi otot. Distrofi otot adalah mutasi genetik yang mengakibatkan hilangnya massa otot secara progresif sehingga membuat otot makin lama semakin lemah. Seseorang pengidap distrofi otot bisa tidak memiliki otot sama sekali pada stadium akhir penyakit ini. Selain kadar kreatin yang rendah, pengidap distrofi otot juga akan merasakan gejala seperti kelemahan, nyeri, dan kekakuan pada ototnya yang membuat sulit untuk bergerak bebas. 2. Penyakit hati Kreatinin diproduksi di dalam hati. Ketika fungsi hati Anda terganggu, misalnya akibat penyakit hati kronis, produksi kreatinin bisa menurun sampai 50 persen. Gejala utama yang ditimbulkan dari kerusakan hati adalah perut sakit dan membengkak, penyakit kuning putih mata, kuku, dan kulit menguning, serta feses berwarna pucat dan berdarah. 3. Hamil Selain karena penyakit, jika Anda perempuan usia subur hasil uji kreatinin yang rendah bisa menandakan bahwa jika Anda sedang hamil. Kadar kreatinin akan menurun secara alami, dan akan kembali normal setelah melahirkan. 4. Sedang menjalani diet Kadar kreatinin rendah dalam tubuh juga bisa berarti Anda seorang vegetarian, atau sedang menjalani pola diet tinggi serat yang kaya buah dan sayuran. Vegetarian cenderung memiliki kadar kreatinin yang lebih rendah dibanding orang yang makan daging. Pasalnya, kreatinin akan cenderung tinggi setelah mengonsumsi sumber protein hewani dalam porsi besar. Jika hasil uji kreatinin Anda rendah, dokter akan menyarankan Anda melakukan tes lanjutan, seperti biopsi otot atau tes enzim otot untuk memeriksa kemungkinan kerusakan otot serta tes fungsi hati.
JurnalPenyakit Dalam Indonesia adalah jurnal kedokteran penyakit dalam yang dikelola secara elektronik dengan standar peer-review yang profesional. Jurnal ini diterbitkan oleh Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak tahun 2014. Misi utama kami adalah untuk mendorong perkembangan ilmu kedokteran dan
Dublin Core Title GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA PALEMBANG TAHUN 2019 Subject diabetes melitus, hiperglikemi, nefropati diabetik Description Diabetes melitus DM adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya. Kondisi hiperglikemi yang tidak terkontrol nantinya akan menimbulkan komplikasi salah satunya adalah Nefropati diabetika yang dimana keadaan ginjal mengalami penurunan fungsi dan terjadinya kerusakan pada selaput penyaring darah yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum pada penderita diabetes melitus tipe II di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palembang Tahun 2019 berdasarkan jenis kelamin, umur, lama menderita DM dan riwayat hipertensi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah serum. Populasi penelitian adalah seluruh pasien diabetes melitus tipe II di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palembang Tahun 2019. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 subjek. Hasil penelitian menunjukkan dari 64 penderita diabetes melitus tipe II, sebanyak 25 orang dengan hasil kadar kreatinin tinggi, sebanyak 33 orang dengan hasil kadar kreatinin normal dan sebanyak 6 orang dengan hasil kadar kreatinin rendah. Dari 25 orang dengan hasil kadar kreatinin tinggi, berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang berdasarkan umur sebanyak 22 orang dengan umur berisiko ≥ 45 tahun dan sebanyak 3 orang dengan umur tidak berisiko 10 tahun dan sebanyak 7 orang dengan lama menderita ≤ 10 tahun, berdasarkan riwayat hipertensi sebanyak 22 orang yang mempunyai riwayat hipertensi dan sebanyak 3 orang yang tidak mempunyai riwayat hipertensi. Dengan demikian disarankan bagi penderita diabetes melitus tipe II untuk memeriksakan fungsi ginjalnya secara rutin. Publisher Poltekkes Kemenkes Palembang Contributor NUrhayati, Document Viewer
GAMBARANKADAR KREATININ PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN RIWAYAT PENYAKIT LEBIH DARI 5 TAHUN DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA KEDIRI (0%) sedangkan pada wanita 2 orang (7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar kreatinin pada penderita DM tipe 2 dengan riwayat penyakit lebih dari 5 tahun menunjukkan kadar kreatinin
Background Diabetes mellitus DM is a metabolic disease which characterized by hyperglycemia due to abnormalities insulin secretions, insulin performance, or both of them. The condition of insulin resistance in DM type 2 causes chronic complications such as diabetic nephropathy. It has become the second leading cause of end-stage kidney disease, and one of the most common and demaging complication of diabetes. The level of creatinine in blood is one of the parameters used to assess renal function, as in the plasma concentration and excretion in the urine within 24 hours. Serum creatinine levels greater than the normal value suggests an impaired renal function. Objective The purpose of this study was to determine serum creatinine levels in patients with DM type 2 in Sanglah General Hospital Denpasar. Methods The method uses an analytical study with description, used accidental sampling methods, involving 30 patients with DM type 2. Blood samples were analyzed for creatinine levels and data are presented as table. The reslts of this study showed that 60% samples had high levels of serum creatinine, 30% samples had normal levels serum creatinine, and 10% samples had low levels serum creatinine. From the result was concluded, most patients with DM type 2 in Sanglah Genaral Hospital have highly serum creatinine levels. Keywords creatinine serum, DM type 2 To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Pada sampel pasien diabetes mellitus yang diteliti terdapat peningkatan kadar rerata kreatinin yaitu sebesar 1,8 mg/dl hal ini lebih besar daripada kadar normal yaitu sebesar 09-1,3 mg/dl pada laki-laki dan 0,6-1,1 mg/dl pada perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian lain dimana dari 30 sampel penderita diabetes mellitus terdapat 9 pasien dengan kadar kreatinin normal 30%, 18 orang pasien memiliki kadar kreatinin tinggi 60%, dan 3 orang pasien dengan kadar kreatinin rendah 10% [24]. Mikroalbumiuria sering dikenal sebagai proteinuria, merupakan konsekuensi kronis dari diabetes yang mendahului peningkatan kadar kreatinin serum pada pasien DM. ...... Kadar kreatinin yang tinggi dan rendah dalam darah menjadi indikator penting dalam menentukan apakah seseorang mengalami gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan melalui serum kreatinin pada penderita Diabetes Mellitus dapat menggambarkan perjalanan penyakit diabetes yang sudah mengalami komplikasi gagal ginjal Padma et al., 2017 Diabetes Mellitus DM adalah gangguan metabolisme kronis yang disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi insulin sesuai kebutuhan, atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkannya secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan gula darah, sehingga terjadi peningkatan gula darah hiperglikemia. ...Asri JumadewiRahmayanti RahmayantiFarah FajarnaWiwik Emmi KrisnawatiBackground Diabetes mellitus type 2 DMT2 is the most common type of diabetes and affects more than 90% of people with diabetes. Increasing age causes changes in carbohydrate metabolism and insulin release, which is influenced by blood sugar and inhibits the release of sugar into cells because it is influenced by insulin. The risk of diabetes mellitus increases with age, especially at 40 years and above. It happens because of the increase in sugar intolerance in people aged 40 and This study aims to determine the description of serum creatinine levels in patients with type 2 diabetes mellitus at the age of 40 years and The research design is cross-sectional with inclusion criteria, namely DMT2 patients aged 40 years and above, and conducting examinations at the Prodia clinical laboratory, Banda Aceh branch, from January to May 2022. Samples were taken by accidental sampling, totaling 59 people. Data were collected by interview and laboratory examination to measure creatinine levels using the automatic analyzer method. The reference value for serum creatinine examination in men is 0,7-1,3 mg/dl and in women 0,6-1,1 mg/dl. Data analysis was done DMT2 patients aged 40 years and above were predominantly male 55,9%, and the frequency based on age range was mainly between 56-65 years 37,3%. As many as 16,9% of DMT2 patients aged 40 years and over had increased serum creatinine levels, although there were also 83,1% normal creatinine DMT2 patients aged 40 years and above are dominant in men compared to women; the increase in creatinine levels do not show such a high investigations include 548 diabetes mellitus patients of which 311 were male and 237 were female patients. Type 2 nephropathy patients totalled 353 of which 196 were males and 157 were females. Mean age at diagnosis of type 2 nephropathy patients was years. Mean body mass index BMI estimated in type 2 nephropathy patients was Kg/m 2. Biochemical evaluations in type 2 nephropathy patients was as follows mean blood urea mean serum creatinine mean blood glucose level potassium Mmol/Lit and mean sodium was Lit. Microalbuminuria was found in and the remainder had macroalbuminuria. Secondary diseases associated with diabetic nephropathy in type-2 nephropathy were retinopathy, hypertension, diabetic foot and neuropathy. The highest percentage of type 2 nephropathy type2N patients were those who had no school education and the lowest percentage was of those who had education of university level. As far as socioeconomic status was concerned, the highest percentage of type2N patients was of skilled personals. Calculated coefficient of inbreeding F for type2N patients was A. AlfonsoArthur E. MonganMaya F. MemahChronic kidney disease is a pathophysiology process with various etiology, causing a progressive decline on kidney function, and in general ends with kidney failure stage 5. For the last forty years, creatinine serum had been the most common and affordable detection serum to measure kidney performance. The amount of creatinine serum is increased on non-dialysis chronic kidney disease patients. Approximately, 57% of non-dialysis chronic kidney disease patients have 7-12 mg/dL creatinine level. Research objective To understand the description of creatinine serum level on non-dialysis chronic kidney disease patients. Research method Cross sectional descriptive, to obtain the data of creatinine serum on non-dialysis chronic kidney disease patients carried out on December 2015 – January 2016 at two hospitals, which are RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado and Rumah Sakit Advent Manado. The research sample were the blood sample from 35 people suffering a stage five non dialysis chronic kidney disease, which determined by consecutive sampling from non-probability sampling model. Result Based on the laboratory result, the 35 patients diagnosed with a stage five non dialysis chronic kidney disease are undergoing an increase on creatinine serum 100%. Conclusion Based on the research result, it can be concluded that the increase of creatinine level is occurred on stage five non dialysis chronic kidney disease creatinine serum, stage five chronic kidney disease, Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal stadium 5. Selama 40 tahun terakhir, kreatinin serum telah menjadi petanda serum paling umum dan murah untuk mengetahui fungsi ginjal. Kadar kreatinin serum meningkat pada pasien gagal ginjal non dialisis. Sekitar 57% dari pasien gagal ginjal non dialisis memiliki kadar kreatinin 7-12 mg/dL. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis. Metode Penelitan deskriptif cross sectional, untuk mendapatkan data tentang kadar kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis yang dilakukan sejak Desember 2015-Januari 2016 di dua rumah sakit yaitu RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan Rumah Sakit Advent Manado. Sampel penelitian adalah sampel darah dari 35 orang yang menderita penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis ditentukan dengan cara non-probability sampling jenis consecutive sampling. Hasil Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan, terdapat 35 pasien yang terdiagnosis penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis mengalami peningkatan kadar kreatinin serum 100%. Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kadar kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non kunci kreatinin serum, penyakit ginjal kronik stadium 5, non dialysisMengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak dengan Solusi HerbalH R HasdianahHasdianah, 2012. Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak dengan Solusi Herbal. Yogyakarta Nuha MedikaS A PriceL M WilsonPrice, dan Wilson. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Vol 2. Jakarta EGCHubungan Kadar Kreatinin Serum Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud DrN D MaharaMahara, 2016. Hubungan Kadar Kreatinin Serum Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud Dr. Sayidiman Kabupaten h% diakses tanggal 22 November Lama Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Nefropati Diabetika Studi Kasus di Rumah Sakit Dokter Kariadi SemarangA A Y PratamaPratama, 2013. Korelasi Lama Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Nefropati Diabetika Studi Kasus di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Jurnal Media Medika Muda 11-7S C SmeltzerSmeltzer, 2014. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 12. Jakarta EGCMetodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi Cetakan KeduaS NotoatmodjoNotoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta Rineka Ureum dan Kreatinin Serum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Sebelum Menjalani Jadwal Hemodialisa di RSUD Sanjiwani GianyarD G A SuryawanSuryawan, 2016. Gambaran Ureum dan Kreatinin Serum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Sebelum Menjalani Jadwal Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar. Meditory 42 Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit DrQau SahidSahid, QAU. 2012. Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta [skripsi].
Hasilpenelitian ini mendapatkan penderita DMT2 sebanyak 23 laki-laki dan 87 perempuan. Rentang usia penderita laki-laki adalah 45-83 tahun dan penderita perempuan adalah 40-82 tahun. Kadar kreatinin serum pada kelompok laki-laki diperoleh: 0,68 — 1,97 mg/dL dengan median: 0,99 mg/dL, pada kelompok perempuan diperoleh rentang: 0,35 — 1,59 mg/dL dengan median: 0,69 mg/dL.
Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes Sumber Pixabay Jakarta Buah yang harus dihindari penderita diabetes karena mengandung gula yang tinggi. Walaupun buah-buahan terkenal memiliki berbagai kandungan yang sehat untuk tubuh, ternyata beberapa jenis buah malah harus dihindari oleh orang-orang dengan kondisi tertentu. 11 Manfaat Buah Kesemek untuk Kesehatan, Jarang Disadari 12 Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan, Jarang Diketahui 9 Manfaat Biji Buah Mangga Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui Khususnya bagi penderita diabetes, buah-buahan tertentu bisa menyebabkan perubahan tingkat gula dalam darah. Oleh karena itu, penderita diabetes harus benar-benar memperhatikan jenis buah yang dikonsumsinya. Buah yang harus dihindari penderita diabetes merupakan buah yang cukup umum dikonsumsi. Buah-buahan manis tersebut perlu kamu kontrol konsumsinya agar tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi tubuh kamu. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat 22/11/2019 tentang buah yang harus dihindari penderita diabetesManggaBuah yang harus dihindari penderita diabetes pertama adalah Mangga. Satu buah mangga utuh dapat memiliki 30 gram karbohidrat dan 26 gram gula. Saat mangga memiliki tekstur yang lunak, indeks glikemik akan semakin tinggi dan otomatis akan meningkatkan laju gula darah. Mengonsumsi banyak buah mangga akan menyebabkan peningkatan gula darah pada pasien anggur/copyright unsplash/Neven KrcmarekAnggur memang kaya serat, vitamin, dan nutrisi lainnya. Namun anggur juga mengandung kadar gula yang tinggi. Anggur sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes karena tiga ons anggur saja bisa mengandung 15 gram karbohidrat yang bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Dikutip dari Very Well Health, satu buah anggur mengandung 1 gram Buah Nanas iStockphotoNanas tentunya adalah buah yang tak boleh ada di daftar diet penderita diabetes karena mengandung nilai Indeks Glikemik yang tinggi. Dalam semangkuk kecil nanas saja bisa terkandung lebih dari 20 gram karbohidrat. Jadi penderita diabetes sebaiknya menghindari buah ini. Semakin tebal dan lebar buah nanas, semakin banyak karbohidrat yang terkandung. Mengiris nanas kecil-kecil dapat jadi solusi mengonsumsi nanas dipadukan dengan makanan kaya protein agar gula darah tak Buah Pisang iStockphotoPisang adalah salah satu buah yang mudah dan murah untuk dikonsumsi. Namun sayangnya pisang tak baik untuk dikonsumsi penderita diabetes karena setengah cangkir pisang saja sudah mengandung 15 gram karbohidrat. Nilai Indeks Glikemik pisang juga cukup tinggi antara 46 - 70. Pisang yang sangat masak terutama harus dihindari oleh penderita mengandung banyak cairan dan memiliki lebih sedikit erat serta kalori. Semangka juga bisa menjadi sumber vitamin A dan C yang baik. Meski begitu, semangka merupakan salah satu buah yang harus dihindari penderita diabetes. Semangka memiliki nilai Indeks Glikemik yang tinggi, yaitu 72. Setengah takaran saji semangka saja bisa mengandung lima gram memang mengandung serat yang baik untuk pencernaan, namun buah ini juga memiliki nilai Indeks Glikemik tinggi yaitu 59, dan tinggi karbohidrat serta kalori. Pasien diabetes sebaiknya membatasi konsumsi pepaya jika ingin menghindari lonjakan tingkat gula dalam Aprikot / Sumber iStockphotoAprikot memiliki nilai Indek Glikemik yang tinggi, yaitu 57 dan sebaiknya tak dikonsumsi oleh pasien diabetes. Setengah cangkir aprikot berukuran sedang saja bisa mengandung delapan gram karbohidrat yang nantinya akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Itulah beberapa jenis buah yang sebaiknya dihindari oleh para penderita diabetes. Membatasi dan mengetahui takaran yang aman untuk mengonsumsi buah-buahan tersebut penting dipahami penderita diabetes.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diabetesmellitus (DM) is a metabolic diseases characterized with hyperglycemia which is occurs due to abnormalities insulin secretion, insulin performance or both of them. The condition of hyperglycemia can cause chronic complication such as diabetic nephropathy. Kidney's hypofunction on diabetic nephropathy can cause an increased level of uric acid (hyperuricemia) because connected with
Kesimpulanyaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa
f7LWGa. 746tyj0g8g.pages.dev/593746tyj0g8g.pages.dev/23746tyj0g8g.pages.dev/279746tyj0g8g.pages.dev/192746tyj0g8g.pages.dev/536746tyj0g8g.pages.dev/358746tyj0g8g.pages.dev/180746tyj0g8g.pages.dev/214
kadar kreatinin pada penderita diabetes