Baik kakak Senior" ledek Reza Mereka berjalan bersama menuju ruang rapat BEM. fyi, William merupakan Ketua OSPEK untuk maba berikutnya yang tidak lama lagi akan berlangsung. "Gimana rapatnya tadi, Will?" tanya Juliet yang sedang diantar pulang oleh William. "Ya, gitu deh. Intinya 2 hari lagi akan ada acara donor darah. Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Gini gan, ane mu bertanya beberapa pertanyaan Ane mahasiswa baru di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Pertanyaanku 1. P2Kospek apakah wajib untuk seluuh maba? Katanya itu buat syarat KKN , Wisuda atau apalah. Soalnya ane nggak ikut ospek 2. Makrab apakah juga wajib? ancaman soal ngga bisa wisuda ataua apalah itu benar? Thnks gan wkwk mohon pencerahannya senior 15-09-2017 0951 tien212700 memberi reputasiDiubah oleh dimas810 15-09-2017 0958 pengalaman ane dr dolo tuh ospek selalu ada gan 15-09-2017 0955 KASKUS Addict Posts 2,706 gausah kuliah aja gan simple 15-09-2017 0956 Di beberapa kampus kalo ospek dapet semacam sertifikat, itu berlaku buat nanti sidang atau syarat sblm wisuda. Nggak ikut ospek ya nggak bisa wisuda ente. Kalo pas maba ente nggak ikut, bisa ikut lagi tahun berikutnya, kalo ente 4 tahun kuliahnya masih ada 3 kesempatan lagi. Tanya senior ente aja gan biar lebih jelas. 15-09-2017 0956 Kaskus Addict Posts 1,474 ya jangan males lah 15-09-2017 0956 QuoteOriginal Posted By budhieâ–șpengalaman ane dr dolo tuh ospek selalu ada gan Apa itu wajib gan? 15-09-2017 0957 Iya itu sertifikat ospek biasanya buat syarat kkn atau wisuda. Ga ikut juga ga masalah, bisa diakalin, scan sertifikat keikutsertaan, edit nama, beres deh. 15-09-2017 0957 QuoteOriginal Posted By dimas810â–șApa itu wajib gan? ikutin tatib saja dari univ ente bree, namanya pemula yah ikutin rules of the games nya ,gak suka pindah saja 15-09-2017 0959 KASKUS Maniac Posts 6,275 ane ga kuliah di situ gan 15-09-2017 0959 Kaskus Addict Posts 2,201 1. OSPEK biasanya dibilang WAJIB. tapi ternyata ngga juga. 2. Yg bisa menentukan wisuda atau ngga itu IPK, skripsi, dan jumlah kehadiran mata kuliah. tapi sekali lagi..jika di kampus agan ternyata OSPEK jadi syarat wisuda dan kelulusan..ya mendingan ikutin aja. tapi jika OSPEK udah ga sehat main fisik, mukul, caci maki agama dan ortu mendingan ga usah diikutin. 15-09-2017 1011 Aktivis Kaskus Posts 557 d kmpus ane tuh ospek bs dbilng wajib, sertifikat ospek buat sarat sidang skripsi... tanya saje sama senior2 di kmpus ente 15-09-2017 1118 QuoteOriginal Posted By galih946971jatiâ–șgausah kuliah aja gan simple ane nanya bung, ngga usah nyela 16-09-2017 2343 KASKUS Addict Posts 2,657 itu mah tergantung agan kuliahnya dimana, ane angkatan 2010 ga ikut ospek , makrab dll ga masalah, walaupun emang ada di kasih kabar2 miring semacam sertifikat begitu, tp kalo sampe anceman fisik2 an mah ga ada, kampus ane kampus beradab hehehe.. adek ane terus masuk ke kampus yg sama ama ane thn 2015, dan persis rumor ospek , makrab dll nya kaya jaman ane, tapi ya gt dia ga ikut juga semuanya dan ga ada masalah juga wkwkwk 16-09-2017 2349 Kaskus Addict Posts 3,060 kalo saran ane ospek ente kudu ikut biar dapet temen, kalo makrab kaga usah kecuali ente mau punya kenalan senior atau pengen punya cerita buat dikenang. 17-09-2017 0958 udah ikutin aja semua yang ada, nggak usah mikirin wisuda atau KKN itu masih jauh bre. Terpenting jadilah "Maha Siswa" 17-09-2017 1025 ospek itu sebenarnya g wajib itu cuma akal-akalan panitia ospek biar pada ikut tapi saran gw sih sebaiknya ikut aja, karena kuliah tidak berkesan klo g ikut ospek, karena nanti itu bisa jadi bahan cerita misal lu udah lulus terus ketemu kawan lama waktu kuliah dulu 17-09-2017 1125 ane kebetulan orang jogja jg dan untuk soal ospek nentuin ga bisa ikut wisuda dll spt yg ts bilang sih seingat ane emang ada salah 1 univ di jogja yg katanya ngewajibin ikut sbg salah 1 syarat untuk ikut wisuda ... kebetulan saya alumni kampus " tempat kuliah orang berdasi " 17-09-2017 1145 QuoteOriginal Posted By megumaremashitaâ–șitu mah tergantung agan kuliahnya dimana, ane angkatan 2010 ga ikut ospek , makrab dll ga masalah, walaupun emang ada di kasih kabar2 miring semacam sertifikat begitu, tp kalo sampe anceman fisik2 an mah ga ada, kampus ane kampus beradab hehehe.. adek ane terus masuk ke kampus yg sama ama ane thn 2015, dan persis rumor ospek , makrab dll nya kaya jaman ane, tapi ya gt dia ga ikut juga semuanya dan ga ada masalah juga wkwkwk kuliah dimane gan? 18-09-2017 1014 Haripertama pasca PMB, anak-anak maba udah mulai baju bebas tanpa dress code. Tambah aku pikir untuk ngebedain mana maba atau bukan semakin sulit. Kami ada tradisi harus 3S (senyum sapa salam) sama senior, dosen atau staff disana. Bahkan dosennya pun ada yang mirip mahasiswa karena terlihat muda percaya gak?
Halo, Edufrens! Kembali lagi dengan artikel kakak yang semoga tidak membuat kamu bosan, ya. Pada artikel sebelumnya, kakak membahas mengenai pertanyaan saat expo campus. Nah, pada artikel kali ini kakak akan membahas tentang beberapa pertanyaan yang masih sering dipertanyakan mahasiswa baru. Iyap, benar sekali. Sesuai dengan judul artikel ini kakak akan membahas mengenai pertanyaan seputar mahasiswa baru. Hmm, bagi kamu calon mahasiswa baru wajib banget nih baca artikel ini sampai selesai. Sebagai mahasiswa baru tentunya, kamu akan memiliki banyak pertanyaan mengenai dunia yang menurutmu sangat baru, bukan. Masa transisi dari sekolah formal ke masa perkuliahan yang mana masa ini dikenal sangat bebas dan kamu harus sadar apa yang menjadi kebutuhan kamu. Yang biasanya diperhatikan guru, kali ini harus berbalik kamu yang harus memperhatikan dosen. Pun, kamu harus mencari informasi sendiri mengenai sesuatu hal yang ingin kamu ketahui. Tapi tenang saja, edufrens. Pada artikel kali ini, kakak akan memberi kamu informasi umum mengenai pertanyaan seputar mahasiswa baru. Walaupun tidak terlalu lengkap, semoga bisa membantu kamu menemukan jawaban yang selama ini kamu cari. Kira-kira apa saja, yuk kita bahas. 4 Pertanyaan seputar mahasiswa baru yang sering ditanyakan Yah, dari namanya saja mahasiswa baru. Pasti banyak hal-hal baru yang mesti kamu ketahui untuk mempersiapkan dunia baru. Iyap, dunia perkuliahan tentunya sangat berbeda dengan dunia sekolah formal yang kamu jalani saat ini. Tapi tenang, kita akan bahas pertanyaan seputar mahasiswa baru satu persatu, ya. 1. Pada jurusan X akan belajar apa saja, ya? Pertanyaan ini sangat sering ditanyakan pada sesi apapun, jika kamu pembaca setia artikel pada blog Widya Edu pasti pertanyaan ini sering muncul. Kakak yakin, kamu adalah salah satu dari banyaknya Edufrens yang menanyakan pertanyaan ini. Untuk kamu sebagai mahasiswa baru di suatu jurusan pasti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mengenai jurusan tersebut. Pertanyaan ini bisa kamu tanyakan dengan orang yang kuliah dengan jurusan yang membuat kamu tertarik. Bisa dengan senior atau alumni yang kamu kenal, atau mengikuti webinar konsultasi jurusan seperti yang ada di Widya Edu. Tidak hanya membahas mengenai akan belajar apa saja pada jurusan tersebut, kamu juga bisa menanyakan gambaran kuliah dan suka duka kuliah di jurusan tersebut. 2. Bertanya mengenai organisasi atau komunitas kampus yang menarik? Pertanyaan seputar mahasiswa baru yang paling sering ditanyakan adalah organisasi kampus yang menarik. Karena terlalu sering melihat updatean para senior yang kelihatannya menyenangkan. Seperti menjadi panitia sebuah acara, entah itu acara seperti konser, pengabdian masyarakat, seminar, dan masih banyak lagi. Selain itu, sering kali kakak melihat para senior yang tiba-tiba jadi suka naik gunung setelah mereka menjadi mahasiswa. Kamu bisa menanyakan hal ini, jika kamu ingin menjadi mahasiswa aktif di kampus seperti senior kamu, loh. Siapa tau dengan mengetahui hal semacam ini, akan meningkatkan semangat kamu untuk bisa kuliah di jurusan tersebut atau kampus yang sama dengan senior kamu. 3. Kegiatan rutin kampus apa yang bisa diikuti atau wajib diikuti sebagai mahasiswa kampus tersebut? Pertanyaan seputar mahasiswa selanjutnya adalah kegiatan rutin yang ada di kampus. Biasanya pada sebuah kampus pasti memiliki acara rutin yang terkenal banget. Entah itu, acara fakultas, jurusan, bahkan universitas pasti ada, kan. Hal ini perlu banget kamu ketahui karena akan banyak sekali hal seru pastinya. Kamu bisa lebih mengenal kampus, fakultas atau jurusan kamu dengan mengikuti kegiatan rutin tersebut. Misalnya, kakak pernah mengikuti kegiatan rutin tahunan dari jurusan bahasa korea UGM. Kegiatan rutin tersebut bernama “Korean Festival Day”. Selain acaranya seru, kamu juga bisa mendapat teman baru, loh. Kenalan dengan teman baru dan memiliki hobi yang sama sangat seru karena kamu akan lebih mudah dalam mencari topik pembicaraan. 4. Menanyakan akomodasi selama kuliah di jurusan X? Nah, untuk pertanyaan seputar mahasiswa baru yang terakhir adalah akomodasi selama kuliah. Selain kamu harus mendiskusikan ini kepada orang tua kamu, kamu juga bisa mendapat gambaran dari senior kamu yang tentunya mengetahui akomodasi selama kuliah di jurusan tersebut atau kampus dimana senior kamu kuliah. Kamu juga bisa bertanya mengenai beasiswa apa saja yang di kampus yang kamu inginkan pada seniormu nanti. Informasi ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kamu yang ingin melanjutkan kuliah, tetapi terkendala biaya. Nah, beberapa pertanyaan seputar mahasiswa baru di atas bisa kamu tanyakan pada senior, kenalan, hingga alumni kampus yang kamu kenal. Jika kamu tidak memiliki kenalan yang kuliah di jurusan atau kampus yang kamu inginkan. Kamu bisa mengikuti sesi konsultasi jurusan yang ada di Widya Edu, ya. Untuk mendapatkan sesi tersebut, kamu juga bisa loh membeli paket belajar yang ada di Widya Edu. Pada paket kelas tersebut kamu bisa mendapatkan banyak benefit, khususnya benefit bisa melakukan konsultasi jurusan. Setelah membahas topik inti mengenai pertanyaan seputar mahasiswa baru, kurang lengkap rasanya kalau belum memberi tahu informasi penting, tips, hingga rekomendasi. Kali ini kakak juga mau membagikan hal-hal yang perlu kamu siapkan sebelum menjadi mahasiswa baru. Yuk di simak. Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum menjadi mahasiswa baru Siapa yang di sini setuju bahwa menjadi seorang mahasiswa adalah momen-momen yang paling ditunggu? Bagi kamu yang setuju dengan hal tersebut, wajib tau nih hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum menjadi mahasiswa baru. Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu persiapkan, Yang pertama, Jangan Passive. Dunia perkuliahan dengan dunia bangku SMA tentunya sangat berbeda, Edufrens. Jadi, buat kamu yang masih merasa passive ketika SMA harus mau keluar dari zona ini, yaaa. Ketika kita masih duduk dibangku sekolah selama 12 tahun, seringkali kita diberi dari sekolah. Misalnya, seragam, tugas, ujian yang terjadwal dan lainnya. Berbeda dengan dunia perkuliahan, yang mana kita harus aktif dalam hal apapun sampai hal terkecil yaitu mencatat apa yang dosen katakan. Yang kedua, manajemen waktu yang baik. Ketika masih di bangku SMA semua waktu belajar kita sudah terjadwal. Hal ini, sangat berbeda dengan dunia perkuliahan tentunya. Karena seringkali jadwal perkuliahan jamnya tidak menentu. Bisa saja, kelas kuliah yang tadinya pagi berganti jadi sore. Belum lagi, jika ada jadwal kuliah yang bertabrakan dengan jadwal kuliah lain. Tidak berhenti sampai di situ saja, bagi kamu yang hobi berorganisasi harus benar-benar memiliki manajemen waktu yang baik agar tidak ada yang ketinggalan. Yang ketiga, cari tahu tentang jurusanmu. Sebelum kamu benar-benar masuk di jurusan pilihanmu. Mencari spoiler tentang jurusanmu itu penting, agar kamu mempunyai persiapan. Selain persiapan, hal itu akan membuat kamu lebih mudah untuk beradaptasi. Nah, untuk hal-hal yang harus kamu cari tahu spoilernya adalah lingkungan kampus kamu, sistem mengajar, sistem penilaian, pergaulan sampai lifestyle anak-anak yang ada di jurusanmu. Yang keempat, perbanyak relasi. Hal yang harus kamu pelajari lagi adalah bersosialisasi agar mendapat banyak teman. Memiliki banyak relasi akan sangat menguntungkan di beberapa kondisi. Khususnya, pada kondisi ketika kamu kesulitan mengerjakan tugas atau jika kamu membutuhkan sebuah informasi penting. Jadi, kamu harus lebih percaya diri dalam bersosialisasi agar kamu mendapat banyak relasi. Yang kelima, ketahui passion-mu. Pada masa perkuliahan ini adalah masa yang tepat untuk mencoba banyak hal baru. Tentunya, hal-hal yang positif yang bisa menunjang masa depan kamu. Dengan mengetahui passion-mu kamu akan lebih mudah hal apa saja yang ingin kamu coba dan explore. Untuk melakukannya kamu bisa mengikuti organisasi, non-akademis, lomba dan masih banyak lagi. Jadi, kamu wajib banget memanfaatkan waktu kuliahmu. Akan lebih bagus lagi jika kamu menuliskan goals apa saja yang ingin kamu capai. Itu tadi adalah beberapa hal yang bisa kamu persiapkan sebelum menjadi mahasiswa dan pertanyaan seputar mahasiswa baru yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Referensi pertanyaan seputar mahasiswa baru
Tidakberkenalan dengan senior . Pada umumnya, semangat para maba untuk belajar masih menggebu-gebu. Maba dikenal cukup aktif mencatat dan mendengarkan penjelasan materi dari dosen. Selain itu, jika kita bisa menjawab pertanyaan yang diajukan dosen, tak jarang beliau akan mempercayai hingga merekrut kita sebagai asisten dosen (asdos). 6 Dari menjadi budak korporat, hingga esensi lorong massaSalah satu hal yang membuat saya bisa selalu bahagia yakni dengan memiliki kesempatan berbagi sebanyak-banyaknya walaupun apa yang saya punya belum bisa menopang seluruh wadah berbagi yang saya miliki. Saya pun tidak mau asal berbagi. Jangan sampai kesalahan secara lisan dan tulisan menjadi salah diartikan ataupun memang salah dari saya sendiri sehingga menuntun orang ke jalan yang tidak ini saya tergabung dalam tim Sekolah Mentor OSKM ITB 2018. Menyekolahkan calon-calon mentor agar siap menjadi mentor saat OSKM ini. Salah satu tugas menarik dari sekolah mentor ini yakni wawancara bersama pendiklat. Dalam pengerjaan tugas tersebut, memungkinkan para Calon Mentor yang selanjutnya akan disingkat, Camen, untuk berinteraksi dengan pendiklatnya. Dalam interaksi itu memungkinkan banyaknya pertukaran ide, saran, gagasan, komentar, dan pengalaman-pengalaman yang menginspirasi dari pendiklat untuk para camen dan tak jarang, pengerjaan tugas ini, awalnya para camen hanya diberi tugas untuk mewawancara pendiklat, lalu mereka membuat formatnya sendiri. Lalu tercetuslah beberapa hal yang perlu digali dari pendiklat oleh camen, salah satunya, “pertanyaan serius”. Mengapa muncul kata serius setelah “pertanyaan”? Karena di dalam formatnya pun, ada yang namanya “pertanyaan random”, yang isinya
 ini saya mengumpulkan beberapa pertanyaan camen yang menarik untuk dibahas lebih lanjut. Karena mereka bertanya kepada saya, maka di sini saya jawab berdasarkan opini pribadi saya sendiri. Jadi jangan dianggap sebagai template jawaban untuk setiap pertanyaan, karena ini opini, bisa saja semua orang berbeda jawabannya. Bahkan bisa memiliki sudut pandang lain. Di sini pun saya mempersilahkan untuk para pendiklat sekolah mentor menjawab pertanyaan yang sama, untuk memberikan insight dari sudut pandang yang terhitung saya memiliki 27 pertanyaan dari calon mentor. Namun tidak akan saya jawab di sini. Saya akan cukup selektif, memilih mana yang sekiranya bisa dan lebih enak dijawab di medium saya ini. Berikut pertanyaan beserta sudah merasa pantas menjadi mahasiswa ITB?Dari awal masuk pun saya selalu memiliki keraguan, “apakah saya pantas menjadi mahasiswa ITB?”. Karena jika dilihat dari proses penerimaan, saya ini berbeda dengan teman-teman yang lain. Saya sempat menjadi bagian dari 25% orang yang hasil akademiknya terbawah di SMA saya, sehingga tidak bisa lanjut pada tahap SNMPTN. Selain itu, saya juga gagal SBMPTN. Untuk cerita lebih lanjut, mungkin bisa dilihat bagaimana saya bisa masuk ITB, di sini. Intinya dari segi cara saya diterima, sudah sedikit meragukan kepantasan saya menjadi mahasiswa mungkin maksud pertanyaan bukan ke situ. Pada kondisi sekarang, seperti ini, jujur saja saya pun masih tetap bingung jika diberikan pertanyaan seperti ini. Menjadi mahasiswa ITB yang ideal, tidak sesederhana memenuhi seluruh profil yang ada dalam dokumen-dokumen formal ITB maupun KM-ITB. Jangan kan menjadi “mahasiswa ITB” deh, menyandang kata maha di depan siswanya pun terkadang saya masih ragu. Karena sistem belajar saya yang masih lebih banyak di kelas ketimbang mengembangkan keilmuan saya sendiri. Saya sendiri menganggap bahwa perbedaan antara siswa dan mahasiswa itu sendiri adalah dalam cara belajarnya. Jika siswa seperti anak yang disuap makan oleh orang tuanya, namun mahasiswa bagi saya bukan cuman harus makan sendiri, tapi harus bisa memasak sendiri, bahkan harus bisa eksplor, mencari bahan-bahan baru dalam masakan apakah saya sudah sampai pada tahap tersebut? Saya merasa belum. Saya pun selain di kelas hanya membaca dari jurnal-jurnal orang lain dan browsing melalui internet. Saya sadar kekurangan saya, maka dari itulah saya ingin terus berkembang, tidak mau berdiam saja dan nyaman dengan kondisi memilih menjadi mahasiswa?Menjalani pendidikan tinggi bukan lagi tentang memilih atau tidak memilih, bagi saya. Menjalani pendidikan tinggi adalah bagian dari sebuah proses panjang menjadi manusia yang siap akan kemajuan dan perubahan zaman. Karena semakin bertambah maju zaman, ilmu pengetahuan semakin berkembang. Jika tidak diiringi dengan kita yang berkembang dan mengikuti ilmu pengetahuan, siap-siap saja kita akan menerima pahitnya hanya tentang tertipu oleh orang yang lebih pintar, tapi mempertahankan derajat kita. Berpendidikan merupakan salah satu hal yang memanusiakan manusia. Ketika pendidikan semakin maju namun kita tidak bisa mengikuti, maka siapkah kita tertinggal dari manusia lain sehingga seakan-akan tidak seperti manusia?Namun bukan berarti tidak menjadi mahasiswa merupakan salah satu hal yang dilewatkan untuk menjadi manusia. “Berpendidikan”-nya itu yang perlu digaris ITB, selalu digaungkan “Jangan jadi budak korporat!”, namun pada akhirnya kita tetap mau saja bekerja di perusahaan-perusahaan orang, mengapa?Budak korporat di sini selalu diidentikan dengan orang-orang yang akhirnya bekerja di sebuah perusahaan. Apapun pekerjaannya, di manapun pekerjaannya. Padahal tidak selamanya orang yang bekerja di perusahaan itu bisa kita cap dengan “budak korporat”.Namun yang mau saya highlight di sini yakni prinsip. Bagi saya, itu yang bisa membedakan mana yang budak korporat’ mana yang bukan. Asal masih memiliki prinsip dan idealisme yang terjaga, cukup membuat ia tidak pantas disebut sebagai budak’. Budak sendiri pada dasarnya merupakan strata terendah dari manusia. Di mana bahkan sisi kemanusiannya itu sendiri sudah direnggut oleh pihak yang mengontrolnya. Pada kondisi seperti itu, manusia tidak memiliki hak lagi untuk memilih seluruh aspek dalam hidupnya. Semua sudah harus atas perintah tuannya, bahkan tak berhak bertanya tentang apa yang budak’ yang seperti itulah yang bisa menggambarkan apa yang dimaksud dengan budak korporat. Namun di sini, pihak yang mengontrolnya korporat’ itu sendiri. Ia merasa tidak punya pilihan, bukan karena dicambuk jika tidak mengikuti, bukan karena akan disiksa jika tidak mengikuti, hanya saja ia memaknai posisi dirinya dalam korporasi seakan-akan tidak memiliki pilihan. Ia mengikuti apa yang perusahaan mau tanpa tahu apa tujuannya, mengerjakan apa yang perusahaan mau, tanpa tau apa dampaknya kepada beberapa pihak. Tanpa dari itu, bagi saya budak korporat bukan berarti semua orang yang bekerja di perusahaan multinasional atau bahkan skala nasional. Tapi mereka yang bekerja tanpa memiliki prinsip dan idealisme yang sudah dipegang sebelumnya, motivasi utama mau berorganisasi di ITB? Sementara kampus di Jatinangor, dan kegiatan kemahasiswaan banyak yang diikuti di ganesa, kok sampai rela bulak-balik?CEO Nokia saat sedang mengalami kondisi terpuruk, dalam pidato terakhirnya berkata, “we didn’t do anything wrong, but somehow, we lost”. Nokia yang dulunya berjaya, sekarang harus kalah dengan banyak brand yang bahkan dulu bukan lawan tandingannya. Mengapa demikian? Jika saya simpulkan dari banyak literatur yang pernah saya baca, mereka kurang baik dalam membaca/merespons sinyal perubahan, kurang cepat dalam berlari’, bahkan sempat mengarah ke arah yang salah. Singkatnya, Tidak Melakukan Hal Yang Lebih Daripada Yang Lain. Lalu apa hubungannya gambaran tadi dengan motivasi saya berorganisasi?Saya pernah menulis, “Bagi saya, diam artinya mempersiapkan kemunduran”. Ketika kita enggan untuk mengakselerasi seluruh atau bahkan sekadar menggali potensi kita, maka kita sedang berjalan mundur, karena orang-orang di sekitar kita terus maju kedepan, berlari. Ketika orang lain berlari semakin cepat, kita hanya diam, maka jika kita ingat konsep relativitas, pada dasarnya kita sedang mundur lebih cepat lagi. Maka dari itu, aku menolak untuk diam dan berhenti mengembangkan seperti ini, merupakan masa yang krusial dalam pengembangan diri kita. Jika secara hardskill semua orang tidak jauh berbeda, maka softskill salah satu yang bisa membedakan kita dengan yang lain. Maka dari itu, bagi saya keduanya harus seimbang. Jika hardskill saya dapatkan di bangku kuliah, membaca jurnal, dan eksplor keilmuan sendiri, softskill didapatkan dari berorganisasi, berkepanitiaan, ikut seminar, pelatihan, dan bahkan sesederhana berinteraksi dengan orang-orang. Maka dari itu, saya rela menjemput wadah pengembangan itu, selagi ada dan memang tersedia, mengapa tidak? Lelah-lelahnya tidak akan terasa jika kita sadar dengan nilai-nilai yang kita itu, tentu saja koneksi merupakan salah satu hal yang menjadi motivasi saya juga. Memiliki banyak teman, bukan sebuah kerugian bukan? Saya pun pernah mengikuti sesi sharing dari HR di sebuah perusahaan multinasional terkenal. Ia sempat menyinggung tentang LinkedIn. Insight yang saya dapatkan, ternyata HR di perusahaan-perusahaan terkenal, melihat profile kita di LinkedIn bukan hanya dari Activities, Achievement, dan lain sebagainya, namun juga koneksi kita dengan orang-orang di perusahaan apa motivasi kakak mau berorganisasi, padahal sangat menguras waktu dan tenaga? Karena saya tidak mau jadi Nokia, yang melakukan sesuatu dengan benar, namun kalah karena tidak melakukan lebih daripada yang kakak tentang 2019GantiPresidenGerakan tersebut lahir dari keinginan sekelompok masyarakat yang ingin Presiden RI sekarang, Joko Widodo, diganti pada tahun 2019. Saya cukup aneh karena gerakan ini lahir dari penolakan atau menjatuhkan orang lain, bukan dari ingin mendukung atau memajukan orang lain. Kecuali, nanti kita tahu yang dimaksud oleh gerakan 2019GantiPresiden ini maksudnya presidennya harusnya diganti dengan siapa walaupun sebenernya sudah bisa terbaca hehe.Walaupun sudah tahu nanti siapa dibalik gerakan ini, sepertinya beliau ini yang pertama kali saya coret dalam pilihan saya, karena dari awal sudah berkampanye dengan menjatuhkan orang lain dan menebarkan kebencian. Hehehe. Lagi pula, saya merasa pemerintahan sekarang cukup berprestasi, belum waktunya ganti presiden sepertinya. Kecuali Presiden KM ITB, 2019 harus segera memilih ITB? Bagaimana pandangan awal tentang ITB dan pandangan ketika sudah masuk?Pada dasarnya saya ingin menjadi seorang insinyur. Dulu sih punya mimpi ingin menjadi insinyur sipil. Membangun infrastruktur di Indonesia Timur sana. Membantu pemerataan sosial, melalui pemerataan pembangunan. Namun semakin mendekati seleksi masuk perguruan tinggi, semakin sering kehidupan ini memperlihatkan betapa menariknya keilmuan Teknik Industri. Maka saat itu saya yakin, bahwa saya akan menempuh rumpun keilmuan karena saya tinggal di Bandung, saya memilih ITB. Lagipula memang kampus ini merupakan institut terbaik bangsa, bukan?Pandangan awal saya sangat bodoh. Saya kira, dengan saya masuk ITB, derajat saya auto naik. Ternyata tidak. Saya kira, dengan saya masuk ITB, saya auto menjadi lebih pintar dengan hanya mengikuti kuliah saja. Ternyata tidak. Saya kira, dengan saya masuk ITB, saya akan menemukan banyak teman berdiskusi dengan moral dan etika yang sudah baik, ternyata tidak semuanya seperti itu, walaupun sebenarnya sudah memang bagus, namun tidak sebagus apa yang kita semua bayangkan dulu, bukan? ITB bukan sebuah mesin yang kita lewat di dalamnya, akan tiba-tiba menjadi sebuah produk unggulan. Bukan. Kita sendiri yang menentukan, bagaimana bentuk dan warna kita setelah keluarnya tanggapan mengenai pendidikan di Indonesia? Jika bermasalah, apakah memiliki solusi untuk menyelesaikan pendidikan di sini?Pendidikan Indonesia sekarang buruk? Saya kurang setuju. Pendidikan Indonesia sekarang baik-baik saja? Sayapun kurang setuju. Di sini memang kondisinya masih jauh dari kata baik. Namun perkembangannya juga tidak begitu buruk. Pemerataan terus diupayakan. Pembangunan infrastruktur untuk mendukung pendidikan bukan cuman sekolah yah, terus dibangun. Penggunaan untuk teknologi dalam berbagai kegiatannya pun sudah dilakukan. Hanya saja masih banyak yang harus dikerjakan untuk mencapai kondisi sayangnya, pembenahan dan perbaikan harus dilakukan sampai tahap-tahap dasar. Bukan hanya tahap pelaksanaannya, namun konsep pendidikan yang dibuat harus terus dievaluasi. Karena menurut saya sendiri, pendidikan di Indonesia masih terkesan seakan-akan membentuk para “pekerja”, mempersiapkan manusia-manusianya menjadi “komoditas” yang siap dipekerjakan menjadi tenaga-tenaga unggul, baknya robot. Bukan memanusiakan Belum ada. Jujur, belum berpikir sampai sana. Namun saya tidak sarankan untuk full mengadaptasi sistem pendidikan dari luar. Karena mungkin bisa saja tidak cocok jika diterapkan di Indonesia dengan kondisi masyarakatnya seperti tulisan teman saya yang juga Tim Mamet Sekolah Mentor menarik untuk dibaca untuk mendapatkan insight mengenai salah satu bagian dari pendidikan, yakni mahasiswa Memandang Mahasiswa sebagai Civitas, bukan Komoditas! — Oleh Hanafi KusumayudhaLalu ada beberapa bacaan yang menarik tentang pendidikan, salah satunya Pendidikan menurut Driyarkara, dan tentunya Ki Hajar memilih mentor? Apa yang disukai saat menjalani sekolah mentor, saat menjadi mentor, dan saat menjadi pendiklat?Awalnya bukan ingin menjadi “mentor”. Namun ingin menjadi kakak yang bisa menjadi tempat bertanya dan ada jawabannya. Saya senang berbagi. Goals saya sederhana, namun memang sulit, orang-orang menjadi terinspirasi dari apa yang saya bagikan. Saya ingin terus berbagi sepanjang hidup saya dan mentor merupakah salah satu cara yang saya ambil. Menjadi mentor bukan hanya membagikan ilmu-ilmu sudah dimiliki, tak jarang menjadi mentor merupakan wadah untuk belajar dari orang lain juga, dari mentee-menteenya yang disukai saat menjadi sekolah mentor? Pertemanan bersama camen-camen lainnya, dari sekolah mentor saya mendapatkan lingkaran-lingkaran diskusi baru yang bahkan masih sering berdiskusi sampai yang disukai saat menjadi mentor? Momen pertama kali bertemu mahasiswa-mahasiswa baru di Lapangan Saraga. Seakan-akan semua yang sudah saya lakukan di Sekolah Mentor, terbayarkan saat itu juga. Menemani mereka dan berbagi tentang KM-ITB kepada mereka, merupakan momen yang tak ternilai yang disukai saat menjadi pendiklat? Walaupun terlihat lelah, namun di sini kami mendiklat dengan rasa penuh kebahagiaan. “Jiwa mentor” yang membahagiakan seakan-akan terus ada dalam tubuh kami, menjiwai dalam setiap prosesnya, dari rapat sampai malam hingga harus datang pagi untuk briefing. Bagi saya bahkan ini sejenis terapi karena saat menjalankannya berada di sekitar orang-orang yang berbahagia, sehingga jiwa ikut sehat’. Walaupun menilai tugas-tugas itu sulit, brainstorming itu melelahkan, namun
 ya tadi, jiwa penuh kebahagiaan tetap berada dalam diri kita, sehingga tidak sampai lelah yang membuat jiwa kita tak kakak menjadi mahasiswa baru, bagaimana memandang OSKM saat itu INTEGRASI? Apa esensi diadakannya OSKM? Lalu apa Esensi Lorong Massa di OSKM ITB 2018?Mungkin untuk jawaban lebih tepatnya, ini bisa ditanyakan kepada para pengurus OSKM, Kabinet, atau Kongres. Tapi ini petanyaannya dari point of view saya sebagai maba ya. saya saat menjalani INTEGRASI OSKM, esensi yang saya dapatkan dari menjalaninya yakni sesederhana saya dikenali dengan KM-ITB dengan berbagai wadah kemahasiswaannya. Selain itu memperkenalkan mahasiswanya dengan identitasnya sendiri. Kegiatan yang paling bermakna bagi saya ketika turun langsung ke lingkungan sekitar ITB. Saat itu saya kebagian di Kebon Kembang, tempatnya berada di samping Balubur Town Square. Di sana saya baru menyadari bagaimana timpangnya kehidupan di Kota Bandung. Baru di Kota Bandung, saya belum diperlihatkan dengan daerah-daerah 3T terdepan, terluar, tertinggal. Kasarnya, menyadari “realitas” yang ada. Di situ benar-benar terasa bahwa sebagai mahasiswa kita harus menjadi salah satu yang menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Di situlah saya menyadari bahwa Integrasi berperan untuk memantik semangat-semangat berkemahasiswaan para pesertanya. “Ini ada masalah, masa kamu mau diam saja sih, kamu punya potensi loh. Kami pun punya wadahnya”, mungkin itu yang ingin disampaikan saya memandang OSKM ya tidak berbeda jauh. Ini tahap orientasi untuk mereka para mahasiswa baru. Mereka diperlihatkan dengan realitas bangsa, diberi tahu bagaimana harusnya, diperkenalkan dengan KM ITB dengan berbagai wadahnya yang bisa mereka gunakan untuk menjadi wadah pengembangan diri dan pencarian solusi atas seluruh masalah yang sebelumnya diperlihatkan. Untuk para panitianya pun, bisa menjadi wadah pengembangan diri untuk memenuhi profil-profil yang perlu dicapai dan menjadi gerbang untuk masuk kepada tahap/jenjang yang baru. Mungkin hanya esensi lorong massa? Awalnya menurut saya sesederhana memperkenalkan mahasiswa baru kepada warna-warni KM-ITB. Namun mengapa harus sebuah lorong yang penuh dengan tindakan-tindakan
 ya Anda tau sendiri seperti apa, saya tidak perlu mendeskripsikannya di saya berdiskusi dengan Tim Materi dan Metode Sekolah Mentor, insight baru saya dapatkan. Esensi lorong massa itu untuk menetralkan. Dari apa? Untuk menetralkan dari cap-cap yang sudah melekat sebelumnya pada mahasiswa baru. Saat mentoring dan penyambutan awal pasti mereka sudah ditinggi-tinggikan, “kamu itu iron stock, guardian of value, agent of change 
 pemuda-pemudi harapan bangsa 
 yang terbaik yang dimiliki bangsa 
 yang bisa menyelesaikan masalah di masyarakat”, dan banyak hal lainnya yang meninggikan para mahasiswa baru ketika menjalani proses penerimaan. Menetralisir, walaupun saat di sekolahnya selalu menjadi juara, namun sebenarnya mereka ini baru menjadi mahasiswa, belum mengembangkan diri kita lagi, belum berbuat banyak, masih banyak yang harus dilakukan untuk mendapatkan title diturunkan ke sekitar lingkungan masyarakat pun mungkin hanya mereka yang merasa bisa menjadi penyelesai masalah mereka. Namun di kampus, mereka disadarkan bahwa ternyata masih ada pihak-pihak yang lebih tinggi, yakni para pendahulu-pendahulu mereka di kampus, kakak-kakak tingkat mereka sendiri. Karena kalau bukan massa kampus, siapa lagi yang akan menyadarkan para mahasiswa baru hanya itu yang bisa saya jawab. Terima kasih banyak kepada yang lain yang sudah memberikan pertanyaan. Maaf tidak semua bisa dijawab. Maaf juga tidak menyantumkan nama dari orang-orang yang lagi diingatkan, jawaban di atas merupakan opini pribadi, bukan jawaban template’. Jadi mungkin bisa banyak sekali menjalani sisa-sisa proses yang harus dilalui, wahai Calon Mentor OSKM ITB 2018. Semoga apa yang sudah dibagikan, bermanfaat, bukan hanya untuk OSKM, tapi untuk kedepannya juga. Banyakprovider 4G LTE yang memberikan iming-iming pada customernya akan mendapatkan solusi internet cepat. Padahal kecepatan itu hanya kisaran 20 mbps saja untuk download. Sementara itu apabila Anda pasang myrepublic tercepat di maba maka solusi internet mencapai 500 Mbps akan didapatkan. Bayangkan saja, dari 20 mbps ke 500 mbps itu artinya
maba pertanyaan senior untuk May 02, 2023 Review Of Pertanyaan Maba Untuk Senior 2023. Di sini pun saya mempersilahkan untuk para pendiklat sekolah mentor menjawab pertanyaan yang sama, untuk memberikan insight dari sudut. 5 pertanyaan pantang ditanyakan maba ke kating, yang terakhir sensitif banget!Top Pertanyaan Maba Untuk Senior, Terbaru! from rencana anda ke depan! Kasih pesan yang akan anda sampaikan kepada maba2 baru. P2k ospek apakah wajib untuk seluuh maba?Katanya Kalian Agen Of Change?Bahkan bisa memiliki sudut pandang lain. “maba sekarang tidak hormat ya terhadap senior”. Konsultan pendidikan tersebut bisa membantu pendaftaran untuk universitas mana saja?Belajar Mu Dlm Waktu Berapa Bulan? JawabanNah berikut ini kita sediakan beberapa pertanyaan yang bisa kamu tanyakan. Adapun beberapa hal penting yang harus anda persiapkan saat sesi wawancara kuliah berlangsung. Mas harrits, di ugm ada dkv Pertanyaan Pantang Ditanyakan Maba Ke Kating, Yang Terakhir Sensitif Banget!Tidak hanya membahas mengenai akan. Maba?yang saya tahu maba adalah singkatan dari mahasiswa baru. Kamu harus tetap menjaga sikap dan perkataan saat ospek berlangsung.“Maba Tidak Berusaha Menyapa Atau Mengingat Nama S Lanjutkan pesan yang akan anda sampaikan kepada maba2 baru. Bisa dengan senior atau alumni yang kamu kenal, atau mengikuti webinar konsultasi jurusan seperti yang ada di widya edu. P2k ospek apakah wajib untuk seluuh maba?Terungkapsosok Senior Yang Bentak Maba Saat Ospek Onlne Unesa, Kondisinya Kini Mengkhawatirkan Malahan Hingga Sore Ini Topik Maaf Maaf Dan banyak yang harus kamu tanyakan? 0 sebagai mahasiswa baru atau mahasiswa baru, tentunya. Jadi, kegiatan selama ospek itu pure untuk memperkenalkan maba ke lingkungan kampus.
Untukfellas yang maba bisa nih, mulai asah diri dan perbanyak prestasinya ya ;). Kalian bisa berprestasi pada dua sisi; atau bahkan pada sisi akademik atau organisasi saja. Dan jika kalian bisa, ya why not dong berprestasi pada akademik dan organisasi. Nah, fellas impiano sekalian, demikian ya tips untuk terkenal di kampus bagi maba.
7 Cara Menghindari Ospek dan Senior Usil Hari gini masih ada aja ospek? Yoi, masih ada lho gaes, kegiatan sejenis perpeloncoan dan ospek yang dibalut aktivitas legal, seperti masa pengenalan kampus atau orientasi mahasiswa baru. Nah, kamu mesti pintar-pintar memilah, mana aja kegiatan yang berfaedah dan penting untuk maba, dan mana saja yang merupakan wujud keisengan senior. Saat kamu dan teman-teman seangkatan mahasiswa baru diberikan tanggung jawab untuk menggelar suatu acara, itu merupakan contoh kegiatan berfaedah. Tapi kalau ada “sesi-sesi khusus” yang isinya maba dibentak-bentak dan diwajibkan melakukan kegiatan fisik push up 100 kali, misalnya, maka bisa termasuk perpeloncoan. Akibatnya, kayak judul lagu Raisa serba salah eaaaak!. Kalau menentang secara terang-terangan bisa dianggap nyolot, nggak kompak, dan hubungan sama senior renggang kayak gigi yang belum dibehelin. Sedangnkan kalau nurut-nurut aja, lelah fisik dan lelah hati. Capek deh! Jika situasinya demikian, ada 7 hal yang bisa kalian lakukan wahai maba. 1. Kerjakan tugas resmi yang berfaedah dengan sebaik mungkin. Ajak juga teman-teman kamu melakukannya. Kenapa? Sebab “senioritas” dan “perpeloncoan” biasanya dilakukan dengan alasan untuk membuat maba bersungguh-sungguh, kompak, dan taat aturan. Nah, jika kalian sudah melakukan yang terbaik, nggak ada alasan bagi senior buat marah-marah. 2. Alasan kesehatan. Sesungguhnya ini adalah jalan pintas yang dilakukan banyak maba. Biasanya dengan izin sakit/masalah kesehatan, mahasiswa bisa mangkir dari kegiatan ospek, atau setidaknya dapat hukuman/kerjaan yang ringan. Ini seperti pengalaman Muhammad alumni Teknik Kimia‍ Universitas Gadjah Mada‍, “Sebagai mahasiswa 'cerdik' yang nggak pengen dikerjain senior tengil, saya bikin berbagai alasan untuk cari aman saat daftar ospek. Seperti lagi kurang sehat lah, sakit ini-itu lah, dan sebagainya. Trus, di hari pertama ospek, saya datang terlambat gara-gara begadang demi menyelesaikan tugas dari senior. Karena dianggap kurang fit, saya mendapatka pin putih. Ini adalah senjata paling ampuh, karena mahasiswa yang diberi pin putih selalu dapat keringanan hukuman. Saya pun terhindar dari kekejaman senior sepanjang ospek, sementara teman saya yang sama-sama telat, dihukum seharian.” 3. Bangun koneksi dengan senior berpengaruh dan bijak. Maksudnya bijak di sini adalah dia nggak pro ospek. Nah, senior kayak begini bisa membantu kamu menghindari ospek. 4. Ciptakan angkatan yang solid. Misalnya, jika ada yang memiliki masalah bisa sharing ke yang lain. Soalnya, suka ada ospek nggak resmi ke beberapa maba, yang jatuhnya mirip kayak gencet/bully. Kalau angkatan kamu kompak dan saling dukung, kalian bisa saling dukung dan hal-hal kayak begini pun bisa dihindari. 5. Sibukkan diri dengan aktivitas berfaedah. Kalau kamu luntang-lantung dan doyan nongkrong nggak jelas, kamu bisa jadi sasaran empuk senior usil. Lain halnya jika kamu memiliki kesibukan di kampus. Mereka bakalan malas mengganggu. 6. Mangkir dari kegiatan nggak berfaedah. Misalnya, kamu yakin banget kalau acara A nggak jelas, trus bakal diisi dengan ospek dan nggak ada faedahnya. Maka kamu bisa menghindarinya dengan izin nggak ikutan acara tersebut. Izinnya bisa dengan alasan pulang kampung ke luar kota atau luar negeri, kakak nikah, kontrol dokter padahal cuma kontrol jerawat di dokter kulit. Hihihi, dan lain sebagainya. 7. Usul ide acara menyenangkan. Biasanya, ospek terjadi karena kehabisan ide kegiatan. Nah, rencanakan acara seru yang bisa bikin angkatan kalian menyatu dengan angkatan lain. Pastikan kegiatan tersebut menarik dan seru bagi senior, sehingga mereka merasa nggak perlu bikin acara lain. Semoga kamu terhindarkan dari senior usil dan segala ospek-ospekan yang nggak penting, ya. Selainsupport berupa kuota belajar, by.U bersama ITB juga membuat digital movement bertajuk "Aku untuk Indonesia Emas 2045 bersama by.U".Digital movement ini berbentuk postcard yang dapat ditulis mengenai mimpi Mahasiswa Baru ITB 2020 dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.. Nantinya, postcard tersebut akan di-posting ke feeds masing-masing mahasiswa baru dan ini akan menjadi pengingat Penulis Nurul Waqiah Mustaming Momentum penerimaan mahasiswa baru Maba kini telah tiba, para siswa sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kampus untuk mendapatkan gelar tertinggi dalam statusnya sebagai pelajar mahasiswa. Masa-masa siswa mereka telah memasuki tahap baru, di mana mereka memulai dunia baru bernama kampus. Harapan mereka mendapatkan pembelajaran di kampus, namun malah menajadi budak dari seorang senior. Terbukanya lahan perbudakan yang dipelopori senior yang bermental raja sedang duduk di kursi istana. Kampus yang pada hakikatnya merupakan lingkungan akademis, menjadi wadah kritis terhadap ketimpangan sosial, penindasan serta tempat perkumpulan orang-orang terdidik. Kampus bukanlah penjara yang mengekang dan memaksa, sebaliknya kampus adalah tempat memerdekakan peserta didik. Namun sampai saat ini baik dalam lingkup Fakultas, UKM Unit Kegiatan Mahasiswa, HMJ Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan Lembaga Mahasiswa lainnya. Budaya penindasan dan perbudakan itu masih terus dipertahankan hingga kini. Yang pada dasarnya semua hal itu hanyalah budaya lampau dan tidak relevan dengan kondisi saat ini. Sebagai penulis, saya mengharap pembaca merasakan kultur pembodohan ini yang menjadi wajah dalam hiruk-pikuk dunia pendidikan, para senior merasa bangga ketika kita tunduk kepadanya, merasa tersanjung ketika panggilan kakanda terdengar di telinga mereka, serta patuh kepada setiap perintahnya. Bak Aktivis, Tapi Fasis Kepada Adik Maba Katanya kalian senior mahluk intelektual, saya begitu yakin bahwa kalian paham akan Hak Asasi Manusia HAM. Namun tindakan kalian yang menjadikan para Maba layaknya budak dalam lingkar otoriter kalian yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia. Kita sama dengan mereka datang ke kampus ini untuk belajar, serta orang tua kita sangat mengharapkan anaknya belajar tentang memanusiakan tapi mengapa budaya penindasan yang kalian ajarkan. Apa yang membuat kalian masih mempertahankan kultur pembodohan ini ? Apa keuntungan dan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari tindakan yang kalian lakukan seperti mempermalukan, membentak, mengucilkan, menghukum, dan bahkan memukulinya. Itu tidak lain hanyalah kepuasan pribadi dan ajang untuk membalaskan dendam sebab kalian dulu diperlakukan seperti itu. Serta dalil yang kalian gunakan pun sangat tidak logis tidak masuk akal jika tujuannya untuk membuat fisik kuat, melatih mental, melatih kedisiplinan, mengajarkan hormat kepada senior dan membuat satu angkatan solid. Bisa dikatakan ini hanyalah kata-kata manis untuk menutupi celah kalian melakukan tindakan penindasan itu. Coba kita lihat dan telaah metode yang kalian tawarkan untuk mencapai beberapa tujuan seperti yang diatas. Berikut ini alibi para senior kepada adik-adik Maba; Untuk Membuat Fisik Kuat Apakah bisa fisik yang kuat itu hanya didapatkan 1-4 hari saja? Fisik yang kuat didapatkan dari latihan rutin, istirahat yang cukup, mengatur pola makan, dll. Oleh karena itu alasan untuk membuat fisik kuat dalam jangka waktu singkat dengan metode diteriaki, dibentak, dipush up, dll. sangatlah tidak masuk akal sebab fisik yang kuat itu didapatkan dengan latihan yang rutin. Melatih Mental. Hal yang sangat menarik yang perlu dipertanyakan apakah para senior itu lulusan pisikologis yang mengerti tentang kehebatan mental seseorang? sejauh mana ia mengetahui tentang kesehatan mental seseorang? Dan apakah para senior itu telah terkualifikasi dalam memberikan mental healty pada seseorang? Seorang pisikiater saja belum tentu mampu bisa membuat mental seseorang kuat. Bukankah dengan dipukuli, dipermalukan, dibentak , dan dikucilkan akan malah lebih memperburuk mental seseorang, secara tidak langsung meraka senior telah menanamkan sikap balas dendam yang nantinya ketika juniornya telah menjadi senior ia akan lampiaskan rasa sakit itu kepada juniornya kelak. Saya masih ingat seorang senior pernah berkata “Kami juga pernah ada diposisi kalian, bahkan yang kami alami lebih parah dari kalian, kalian harus merasakan ini terlebih dahulu sebelum menjadi seperti kami”. Dari situ saya paham bahwa hal ini hanyalah sebuah tradisi, dan ajang balas dendam yang tak ingin diakui sehingga dipoles dengan kata-kata manis untuk menutupinya sehingga tradisi seperti ini masih ada sampai sekarang. Pisikolog Klinis, I Putu Ardika Yana yang juga merupakan dosen Universitas Tadulako menjelaskan bahwa kekerasan tidak pernah membentuk perilaku. Perilaku yang harus dibentuk dengan ketegasan bukan kekerasan. Katanya, Melatih Kedisiplinan? Dosen fakultas psikologi universitas Indonesia, Dra Ratna Djuwita, Dipl. Psych, mengatakan ospek yang menerapakan kekerasan verbal tidak bisa membantu membentuk disiplin maba. budaya ospek seperti ini malah bisa menimbulkan perpecahan dan menjadi siklus karena ada rasa dendam. Sikap disiplin pada dasarnya merupakan habit pada diri manusia yang tidak mungkin dibentuk dengan metode seperti itu dan dengan waktu singkat pula. Walaupun mereka dipaksa melakukan itu semua kalau bukan kemauan diri sendiri itu tidak akan merubah seseorang menjadi disiplin, sebab disiplin hadir dari sebuah kebiasaan dan tidak diajarkan. Untuk Menghormati Yang Lebih Tua Menghormati itu diciptakan bukan dibentuk, seseorang akan respect menghormati orang lain, ketika orang itu memiliki wawasan yang luas, ilmu pengtahuan, mampu bermanfaat bagi orang lain sehingga patut untuk dikagumi. Bukan menghakimi seseorang sehingga orang itu bisa hormat kepada kita, namun ketika hal seperti itu yang kalian terapakan kalian bukan dihormati tapi hanya ditakuti yang mana seseoarang akan bersikap respect apabila berada didepan kalian sedangkan dibelakang kalian mereka akan mencela dan membenci kalian. Katanya Untuk Membangun Kebersamaan? Untuk membuat satu angkatan solid rasanya ada banyak cara yang bisa dilakukan dan tentunya bermanfaat bukan harus dengan menghukum satu angkatan apabila ada satu orang yang melakukan kesalahan. Sebab cara seperti ini tentunya tidak akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia kerja kelak, dalam dunia kerja misalnya teman anda yang terlambat sehingga mendapat sanksi pemotongan gaji, karena kalian satu angkatan masuk dalam kantor itu maka anda juga mendapat pemotongan gaji. Tentu anda akan merasa marah dan tidak terima akan hal itu dan berharap pimpinan hanya memberi sanksi pada teman anda yang melanggar supaya mendapatkan efek jera. Untuk membuat angkatan solid dengan cara positif, efektif daripada diteriaki dan tentunya bermanfaat salah satunya mengadakan bakti sosial yang rasanya masih banyak orang yang memerlukan uluran tangan kita hal ini bisa kita manfaatkan selain nantinya kita sebagai mahluk intelektual mampu bermanfaat kepada sesama manusia dan tantunya akan membuat angkatan kita solid. Oleh karena itu sudahilah kultur pembodohan ini cukup kita yang pernah merasakannya dan berhenti pada diri kita. Mari kita sama-sama menghilangkan rasa ego dan dendam dalam diri kita dan menggantinya dengan berbagai hal-hal yang bermanfaat dan positif. Marilah kita sama-sama memberikan rasa respect dan mengargai, bangunlah rasa nyaman serta komunikasi yang baik. Jadikan kampus sebagai ruang akademik membahas berbagai ketimpangan sosial, sebab kampus bukan penjara. Serta lawan berbagai bentuk penindasan dan perbudakan seperti halnya yang dikatakan oleh Soe Hok Gie “Lebih baik diasingkan, daripada menyerah pada kemunafikan”. Redaktur Nunuk Parwati Songki Ilustrasi foto Net
\n\n pertanyaan maba untuk senior
1yDT.
  • 746tyj0g8g.pages.dev/258
  • 746tyj0g8g.pages.dev/184
  • 746tyj0g8g.pages.dev/201
  • 746tyj0g8g.pages.dev/258
  • 746tyj0g8g.pages.dev/456
  • 746tyj0g8g.pages.dev/470
  • 746tyj0g8g.pages.dev/248
  • 746tyj0g8g.pages.dev/194
  • pertanyaan maba untuk senior