Emisimerupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh sumber alami dan sumber antropogenik. Gambar 1 Letusan gunung berapi Sumber: Purwaningrum, 2018 Sumber pencemaran udara alami berasal dari proses alam tanpa campur tangan manusia. Jawabanpolutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah gas karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan, industri,dan asap kendaraan bermotor. Gas belerang yangdihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. CFC yang dihasilkan daribahan pengembang seperti semprot rambut hair spray , parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC freon . Hidrokarbon dan Nitrogen oksida, dan gas-gas yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah gas karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan, industri,dan asap kendaraan bermotor. Gas belerang yang dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. CFC yang dihasilkan dari bahan pengembang seperti semprot rambut hair spray, parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC freon. Hidrokarbon dan Nitrogen oksida, dan gas-gas PembahasanPencemaran udara oleh berbagai jenis polutan dapat menurunkan kualitas udara. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua organisme terutama manusia akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut ISPA. Setiap terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions proses alam misalnya, hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions kegiatan manusia, misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut Gas Karbon Monoksida CO dan Karbon Dioksida Gas karbon monoksida CO timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan gas CO ini terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan lebih cepat berikatan dengan Hb dibandingkan dengan oksigen. Gas karbon dioksida berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta kadar di udara terus meningkat dan melebihi batas toleransi yaitu melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan menjadi oksigen, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang efeknya akan meningkatkan pemanasan global suhu bumi global warming . Gas SO dan Gas belerang yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO, dan . Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang SO, atau bereaksi dengan gas nitrogen oksida NO2, NO3 dan uap air membentuk senyawa asam asam sulfat, asam nitrat.Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam. Gas Kloro Fluoro Karbon CFC Gas CFC memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Dengan beberapa kelebihan tersebut, maka manusia menggunakan gas CFC untuk keperluan sebagai bahan pengembang seperti semprot rambut hair spray , parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC freon .Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon , maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Hidrokarbon HC dan Nitrogen Oksida NO HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker. Gas-gas lainnya Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara. Partikel Pencemaran udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer PM10. Jadi polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah gas karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan, industri,dan asap kendaraan bermotor. Gas belerang yangdihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. CFC yang dihasilkan daribahan pengembang seperti semprot rambut hair spray , parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC freon . Hidrokarbon dan Nitrogen oksida, dan gas-gas udara oleh berbagai jenis polutan dapat menurunkan kualitas udara. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua organisme terutama manusia akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut ISPA. Setiap terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions proses alam misalnya, hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions kegiatan manusia, misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut Gas Karbon Monoksida CO dan Karbon Dioksida Gas karbon monoksida CO timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan lain-lain. Apabila gas CO ini terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan lebih cepat berikatan dengan Hb dibandingkan dengan oksigen. Gas karbon dioksida berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Apabila kadar di udara terus meningkat dan melebihi batas toleransi yaitu melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan menjadi oksigen, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang efeknya akan meningkatkan pemanasan global suhu bumi global warming. Gas SO dan Gas belerang yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO, dan . Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang SO, atau bereaksi dengan gas nitrogen oksida NO2, NO3 dan uap air membentuk senyawa asam asam sulfat, asam nitrat. Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam. Gas Kloro Fluoro Karbon CFC Gas CFC memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Dengan beberapa kelebihan tersebut, maka manusia menggunakan gas CFC untuk keperluan sebagai bahan pengembang seperti semprot rambut hair spray, parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC freon. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon , maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Hidrokarbon HC dan Nitrogen Oksida NO HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker. Gas-gas lainnya Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara. Partikel Pencemaran udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer PM10. Jadi polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah gas karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan, industri,dan asap kendaraan bermotor. Gas belerang yang dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. CFC yang dihasilkan dari bahan pengembang seperti semprot rambut hair spray, parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC freon. Hidrokarbon dan Nitrogen oksida, dan gas-gas lain.
1aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan yang masuk ke dalam ekosistem kalkulus i oleh reyka bella desvandai jurusan matematika fakultas ma Author: Indra Gunardi 1 downloads 75 Views 405KB Size

Banyak sumber pencemaran udara. Sumber pencemaran udara bisa karena faktor manusia maupun faktor alam seperti letusan gunung berapi. Menurut Harssema dalam Mulia 2005, pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan CH. Emisi yang disebabkan kegiatan manusia disebut anthropogenic emissions. Contoh anthropogenic emissions yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara, dan sebagainya. Nugroho 2005 menyebutkan sumber pencemaran udara dengan istilah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal merupakan pencemaran udara yang diakibatkan ulah manusia. Sumber pencemaran udara dapat pula dibagi atasSumber bergerak, seperti kendaraan bermotor Sumber tidak bergerak, seperti Sumber titik, contoh cerobong asap, Sumber area, contoh pembakaran terbuka di wilayah pemukiman Soemirat, 2002.Sumber bahan pencemaran udara dapat menjadi dua golongan besar, yaituSumber Alamiah Beberapa kegiatan alam bisa menyebabkan pencemaran udara seperti kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, petir, kegiatan mikroorganisme dan lain–lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya asap, debu, grit dan gas–gas CO dan NO. Sumber Buatan Manusia Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan pencemar bermacam–macam, antara lain adalahPembakaran, Misalnya pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor yang menghasilkan asap, debu, pasir dan gas. Proses peleburan, seperti peleburan baja, pembuatan keramik, soda, semen dan aspal yang menghasilkan debu, asap dan gas. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan yang dihasilkan terutama adalah debu. Proses pengolahan, seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, penyamakan dan pengasapan yang menghasilkan asap, debu dan bau. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Proses percobaan atom nuklir yang menghasilkan gas dan debu radioaktif dll.

Samadengan sulfur oksida, nitrogen oksida juga dikenal dengan sebutan NOx. Artinya, gas ini mengandung 2 komponen, yakni gas NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. ADVERTISEMENT. Macam-macam pencemaran udara yang disebabkan oleh gas NOx juga dapat menyebabkan timbulnya Peroxi

Jakarta - Kualitas udara di Indonesia kembali mendapatkan rapor merah dari laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2021, Selasa 22/3/2022. Indonesia mendapatkan peringkat ke 17 sebagai negara paling berpolusi udara di dunia dengan dengan konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 μg/ hanya itu, Indonesia juga mendapatkan peringkat pertama di Asia Tenggara sebagai negara yang berpolusi udara. Kota Jakarta mendapatkan peringkat ke 12, Surabaya ke 11, dan Bandung ke kota-kota dengan polusi paling rendah yaitu Samarinda, Kayu Agung, Banda Aceh, dan IQAir 2021 menggunakan metode analisis pengukuran kualitas udara PM2,5 dari stasiun pemantauan udara di kota di 117 negara, kawasan, dan wilayah. PM 2,5 sendiri adalah polusi partikel halus atau polutan berbahaya. Polutan ini dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti asma, stroke, jantung, dan paru-paru hingga kematian setiap ini juga menunjukkan lima negara dengan udara yang paling tercemar di tahun 2021 yaitu Bangladesh, Chad, Pakistan, Tajikistan, dan India."New Delhi India adalah ibu kota paling tercemar di dunia selama empat tahun berturut-turut, diikuti Dhaka Bangladesh, N'Djamena Chad, Dushanbe Tajikistan, dan Muscat Oman," bunyi keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Selasa 22/3/2022."Ini adalah fakta yang mengejutkan bahwa tidak ada kota atau negara besar yang menyediakan udara yang aman dan sehat bagi warganya menurut pedoman kualitas udara WHO terbaru. Laporan ini menggarisbawahi, betapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang aman, udara bersih dan sehat untuk dihirup. Sekarang saatnya beraksi," kata CEO IQAir Frank Udara Negara AsiaSementara itu, kualitas udara Di China terus meningkat. Laporan IQAir 2021 menyebutkan lebih dari separuh kota di China memiliki tingkat polusi udara lebih rendah dibandingkan dengan tahun udara di Beijing juga tercatat mengalami penurunan pada 2021. Peningkatan kualitas udara di Beijing ditengarai karena adanya pengendalian emisi serta pengurangan kegiatan pembangkit listrik tenaga batu bara dan industri emisi tinggi itu, sejumlah negara di Asia Tengah dan Asia Selatan memiliki beberapa kualitas udara terburuk di dunia pada tahun 2021. Negara-negara tersebut juga memiliki kota paling tercemar di sisi lain, kota paling aman dari polusi udara yang ditetapkan WHO yaitu Zhezqazghan dan Chu Kazakhstan.Manajer Kampanye Greenpeace India Avinash Chanchal menegaskan, laporan ini merupakan peringatan bagi masyarakat. Ia menyebutkan, polusi udara terjadi karena adanya pembakaran bahan bakar termasuk batu bara, minyak dan gas fosil, pembangunan yang tidak berkelanjutan, serta kegiatan mengatasi krisis ini, menurutnya perlu ada pengembangan energi terbarukan, sumber daya, serta transportasi umum yang bersih dan mudah diakses."Jika polusi kualitas udara terpecahkan maka solusi krisis iklim juga dapat terpecahkan. Menghirup udara bersih harus menjadi hak asasi manusia, bukan hak istimewa," kata Avinash. Simak Video "Kualitas Udara di Jakarta Dinilai Tidak Sehat" [GambasVideo 20detik] atj/twu

Jumlahpolutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses alam) misalnya, hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran.
Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung28 Mei 2022 1543Jawabannya adalah E. Emisi adalah jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu atau batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara. Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat. Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi, antara lain adalah filter udara, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi, pengendap elektrostatika, filter basah. ±’‚’…’Š, ±’‚’˜’‚’ƒ’‚’’’š’‚ ’‚’…’‚’’‚’‰ ¬.
Jumlahpolutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses alam) misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bab BelakangPencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut Akhmad 2000 diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya. Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan. Dalam seminar internasional The Utilization of Catalytic Converter and Unleaded Gasoline for vehicle terungkap bahwa 70% gas beracun yang ada di udara, terutama di kota besar, berasal dari kendaraan bermotor. Lebih dari 20% kendaraan di Jakarta diperkirakan melepas gas beracun melebihi ambang batas yang dinyatakan aman. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan pemakaian bahan bakar gas, dan hal itu akan membawa risiko pada penambahan gas beracun di udara terutama CO, HC, SO2. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh polusi sisa pembakaran kendaraan bermotor di Indonesia dari tahun ke tahun memperlihatkan kecenderungan meningkat, tetapi pencegahan dari pemerintah selama ini dinilai berbagai kalangan masih amat kurang. Berbeda dengan standar polusi yang ditetapkan diberbagai negara maju, seperti Uni Eropa, Jepang, dan Amerika pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi dan rumah tangga. Menurut Setyowidagdo 2000 dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akan menimbulkan dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini. Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap manusia . Seiring dengan laju pertambahan kendaraan bermotor, maka konsumsi bahan bakar juga mengalami peningakatan dan berujung pada bertambahnya jumlah polutan yang dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungannya. Transportasi merupakan bagian yang sangat bernilai dan diperlukan saat ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun pada sisi lain peningkatan ini juga sekaligus akan membawa efek negatif yang tidak diinginkan. Peningkatan jumlah kendaraan di Negara Eropa sebanding dengan peningkatan jumlah emisi yang dihasilkan yang merupakan ancaman bagi kesehatan manusia Hickman, 1999.Peningkatan emisi gas buang yang disebabkan kendaraan bermotor cukup memberikan pengaruh pada lapisan ozon. Menipisnya ozon merupakan masalah bersama masyarakat Bumi, bukan hanya msalah negara maju atau negara berkembang karena masing-masing negara berada di Bumi yang sama, yang harus dan wajib dilindungi dan dipelihara secar global. Bumi mungkin tidak akan menderita akibat bencana tersebut, melainkan nasib enam milyar manusia serta makhluk hidup lainnya yang dipertaruhkan. Oleh karena itu penulisan ini lebih memfokuskan pada pencemaran udara dari asap kendaraan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut1. Gambarkan pencemaran udara dari kendaraan bermotor berserta penyusun zat kimianya ? dampak kesehatan dari asap kendaraan bermotor? langkah penanggualangan dari pencemaran udara kendaraan bermotor? Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui gambaran pencemaran udara dari kendaraan bermotor berserta penyusun zat mengetahui dampak kesehatan dari asap kendaraan mengetahui langkah penanggulangan dari pencemaran udara kendaraan ManfaatAdapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut sumber pengetahuan bagi mahasiswa dalam mata kuliah Pencemaran Udara terutama mengenai penyusun kimiawi yang berada luar ruangan outdoor pollution menambah khasanah berpikir kajian dinas terkait untuk menangani masalah pencemaran udara yang terjadi di IITinjauan Pengertian Pencemaran UdaraPengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Selain itu, pencemaran udara dapat pula diartikan adanya bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara dari susunan atau keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing tersebut di dalam udara dalam jumlah dan jangka waktu tertentu akan dapat menimbulkan gangguan pada kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan Wardhana, 2004. Sumber Pencemaran UdaraMenurut Harssema dalam Mulia 2005, pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan CH4. Emisi yang disebabkan kegiatan manusia disebut anthropogenic emissions Contoh anthropogenic emissions yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara, dan 2005 menyebutkan sumber pencemaran udara dengan istilah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal merupakan pencemaran udara yang diakibatkan ulah manusia. Sumber pencemaran udara dapat pula dibagi atas1. Sumber bergerak, seperti kendaraan bermotor2. Sumber tidak bergerak, sepertia. Sumber titik, contoh cerobong asapb. Sumber area, contoh pembakaran terbuka di wilayah pemukiman Soemirat, 2002 Jenis-Jenis Pencemaran UdaraAda beberapa jenis pencemaran udara, yaitu Sunu, 2001 bentuka. Gas, adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena dipanaskan atau menguap sendiri. Contohnya CO2, CO, SOx, Partikel, adalah suatu bentuk pencemaran udara yang berasal dari zarahzarah kecil yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan, cairan, maupun padatan dan cairan secara bersama-sama. Contohnya debu, asap, kabut, dan udara dalam ruang indoor air pollution yang disebut juga udara tidak bebas seperti di rumah, pabrik, bioskop, sekolah, rumah sakit, dan bangunan lainnya. Biasanya zat pencemarnya adalah asap rokok, asap yang terjadi di dapur tradisional ketika memasak, dan Pencemaran udara luar ruang outdoor air pollution yang disebut juga udara bebas seperti asap asap dari industri maupun kendaraan Berdasarkan gangguan atau efeknya terhadap adalah zat pencemar yang dapat menimbulkan iritasi jaringan tubuh, seperti SO2, Ozon, dan Nitrogen adalah keadaan dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas Karbon Dioksida. Gas penyebab tersebut seperti CO, H2S, NH3, dan Anestesia, adalah zat yang mempunyai efek membius dan biasanya merupakan pencemaran udara dalam ruang. Contohnya; Formaldehide dan Toksis, adalah zat pencemar yang menyebabkan keracunan. Zat penyebabnya seperti Timbal, Cadmium, Fluor, dan Berdasarkan susunan adalah zat pencemar yang tidak mengandung karbon seperti asbestos, ammonia, asam sulfat, dan Organik, adalah zat pencemar yang mengandung karbon seperti pestisida herbisida, beberapa jenis alkohol, dan adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Contohnya CO2, yang meningkat diatas konsentrasi Skunder, adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksianatara zat polutan primer dengan komponen alamiah. Contohnya PeroxyAcetil Nitrat PAN. Pada keadaan normal, sebagaian besar udara terdiri atas oxygen dan nitrogen 90%. Tetapi, aktivitas manusia dapat merubah komposisi kimiawi udara sehingga terjadi pertambahan jumlah species, ataupun meningkatkan konsentasi zat-zat kimia yang sudah ada. Aktivitas manusia yang menjadi sumber pengotoran/pencemaran udara adalah buangan industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran dirumah-rumah dan diladang-ladang. Zat-zat sebagai akibat aktivitas manusia ini dapat digolongkan pada i zat kimia, ii zat fisis, dan iii zat kimia pengotor/pencemar udara Sulfur dioksida, sulfur dioksida didapat baik dari sumber alamiah maupun sumber buatan. Sumber-sumber SO2 alamiah adalah gunung-gunung berapi, pembusukan bahan organik oleh mikroba, dan reduksi sulfat secara biologis.. Proses pembusukan akan menghasilkan H2S yang akan cepat berubah menjadi SO2 sebagai berikut H2S + 3/2 O2 à SO2 + H2OSumber-sumber SO2 buatan adalah pembakaran bahan bakar minyak, gas, dan batu bara yang mengandung sulfur tinggi. Sumber-sumber ini diperkirakan memberi kontribusi sebanyak sepertiganya saja dari seluruh SO2 atsmosfir/tahun. Akan tetapi, karena hampir seluruhnya berasal dari buangan industri, maka hal ini dianggap cukup gawat. Apabila pembakaran bahan bakar fosil ini bertambah dikemudian hari, maka dalam waktu singkat sumber-sumber ini akan dapat memproduksi lebih banyak SO2 daripada sumber alamiah. Ozon , Ozon adalah gas yang tidak stabil, berwarna biru, mudah mengoksidasi , dan bersifat iritan yang kuat terhadap saluran pernapasan. Ozon didapat secara alamiah didalam stratosfir dan segaian kecil didalam troposfir, Ozon juga merupakan konstituen dari smog smoke and fog. Secara artificial Ozon didapat dari berbagai sumber seperti peralatan listrik bervoltase tinggi, peralatan sinar Rontgen, dan spektograf., Karena ozon bersifat bakterisidal, maka Ozon seringkali sengaja dibuat untuk dipakai sebagai desinfektan. Nitrogen oxida, species nitrogen oxida yang sering didapat didalam atmosfir adalah NO, NO2, ataupun N2O. Baik NO maupun N2O didapt dalam udara yang tidak tercemar, sedangkan N2O adalh zat yang tidak pernah ada didalam udara yang murni. Sumber utama nitrogen oxida adalah pembakaran. Di Amerika Serikat, kendaraan bermotor diperkirakan memberi kontribusi 50% terhadap kadar nitrogen oxida atmosfir tiap tahunnya 1965. Kendaraan bermotor memproduksi nitrogen oxida dalam bentuk NO sebanyak 90%. Didalam udara Noini akan berubah menjadi NO2. Karbon monoksida, karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, diproduksi oleh segala proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau oleh pembakaran dibawah tekanan dan temperatur tinggi seperti yang terjadi didalam mesin internal combustion engine. Karbon monoksida secara praktis diproduksi oleh proses-proses yang artificial dan 80%-nya diduga berasal dari asap kendaraan bermotor. Konsentrasi CO diudara perkotaan menunjukan korelasi yang positif dengan kepadata lalu-lintas, dan korelasi yang negatif dengan kecepatan angin. Secara alamiah CO diproduksi oleh Hydrozoa siphonophores, suatu makhluk laut, juga oleh reaksi-reaksi kimia yamg terjadi didalam atmosfir. Hidrogen sulfida, hydrogen sulfida adalah gas yang berbau telur busuk. Sekalipun gas ini bersifat iritan bagi paru-paru, tetapi ia digalongkan kedalam asphyxiant karena efek utamanya adalah melumpuhkan pusat pernafasan, sehingga kematian disebabkan oleh terhentinya pernapasan. Hidrogen sulfida juga bersifat korosif terhadap metal, dan menghitamkan berbagai material. Karena H2S lebih berat daripada udara, maka H2S ini sering didapat disumur-sumur, saluran air buangan, dan biasanya ditemukan bersama-sama gas beracun lainnya seperti metan, dan karbon dioxida. H2S didapat secara alamiah pada gunung-gunung berapi, dan dekomposisi zat organik. Emisi hydrogen sulfida didapat pada industri kimia, industri minyak bumi, kilamg minyak, dan terutama pada industri yang memproduksi gas sebagai bahan bakar. Hidrokarbon berasalkan proses alamiah dan buatan manusia. Secara alamiah hidrokarbon diproduksi oleh tanaman, dekomposisi zat organik. Sumber alamiah bagi hidrokarbon adalah sumur-sumur minyak dan gas bumi. Tanaman terutama pohon, seperti genus citrus dan famili coniferae memproduksi hidrokarbon. Sumber buatan utama hidrokarbon adalah asap kendaraan bermotor. Partikulat, yang dimaksud dengan partikulat adalah zat padat/cair yang halus, dan tersuspensi diudara, misalnya embun, debu, asap, fumes, dan fog. Debu adalah zat padat berukuran antara 0,1-25 mikron, sedangkan fumes adalah zat padat hasil kondensasi gas, yang biasanya terjadi setelah proses penguapan logam cair. Dengan demikian fumes berukuran sangat kecil, yakni kurang dari 1,0 mikron. Asap adalah karbon C yang berdiameter kurang dari 0,1 mikron , akibat pembakaran hidrat karbon yang kurang sempurna, demikian pula halnya dengan jelaga. Jadi, partikulat ini dapat terdiri atas zat organic dan OzonLapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km 12 - 30 mil di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultravioletMatahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon CFC yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida lihat pemanasan global akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner. Bab III Pembahasan3. 1 Komponen Pencemar Udara dari Kendaraan BermotorJumlah kendaraan bermotor di Indonesia bertambah rata-rata 12% per tahun dalam kurun waktu 2000-2003. Sementara itu, pertumbuhan kendaraan penumpang dan komersial diproyeksikan mencapai berturut-turut 10% dan 15% per tahun antara tahun 2004-2006. Pada tahun 2004, total penjualan kendaraan penumpang adalah unit, sedangkan kendaraan komersial bus dan truk mencapai unit. Pada akhir tahun 2005 dan selama tahun 2006 jumlah penjualan kendaraan penumpang dan komersial diperkirakan mencapai dan persentase pencemar udara di Indonesia dari sumber transportasi dapat dilihat dilihat pada tabel berikutTabel Perkiraan Persentase Pencemar Udara dari Sumber Pencemar Transportasi di Pencemar Persentase *70,502. Nox*8,893. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lihat Catatan Selengkapnya
Polutanudara POLUSI UDARA (Polutan Udara) Anisa Septriani. Chairunissa Manoto. Pengertian Polutan. Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb). Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa 73 Basri, S. I. 2010. Pencemaran Udara Dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan. SMARTek, 82, 6-7. 74 R, D. R. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel. Momentum, 42, 31. 76 1. Partikel debu, aerosol, timah hitam 2. Gas CO, NOx, SOx, H2S dan HC 3. Energi suhu dan kebisingan. Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari 1. Pencemar primer yang diemisikan langsung dari sumbernya 2. Pencemar sekunder yang terbentuk karena reaksi di udara antara berbagai zat. Pola emisi akan menggolongkan pencemar dari sumber titik point source, sumber garis line source dan sumber area area source. Dilihat secara kimiawi, banyak sekali macam bahan pencemar tetapi yang biasanya menjadi perhatian adalah pencemar utama major air pollutans yaitu golongan oksida karbon CO, CO2 , oksida belerang SO2, SO3 dan oksida nitrogen N2O, NO, NO3 senyawa hasil reaksi fotokimia, partikel asap, debu, asbestos, metal, minyak, garam sulfat, senyawa inorganik HF, H2S,NH3,H2SO4,HNO3, hidrokarbon CH4, C4H10 unsur radio aktif titanium, Radon, energi panas suhu, kebisingan. Gas diudara dengan reaksi fotokimia dapat membentuk bahan pencemar sekunder, misalnya peroxyl radikal dengan oksigen akan membentuk ozon dan nitrogen dioksida berubah menjadi nitrogen monoksida dengan oksigen dan sebagainya. Pemaparan terhadap manusia pada umumnya melalui pernafasan dan cara penanggulangannya terutama dengan mengurangi pembebasan bahan pencemar secara langsung keudara, misalnya dengan menggunakan “ gas scrubber “, alat tambahan pada knalpot dan lain – lain. Partikel dengan ukuran antara 0,01 – 5 μm merupakan sumber pencemar udara yang utama karena keadaanya tidak terlihat secara nyata dan terus berada pada atmosfer untuk waktu yang cukup lama. Dampak negatif dari bahan – bahan ini biasanya berupa gangguan pada bahan – bahan bangunan, tanaman, hewan serta 75 R, D. R. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel. Momentum, 42 77 Harssema 1998 menyatakan bahwa pencemaran udara diawali dengan emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant pencemaran yang di keluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi yang disebabkan proses alam disebut biogenic emissions, sebagai contoh anthropogenic emissions. Contoh emisi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia adalah hasil pembakaran bahan bakar fosil bensin, solar, batu bara, pemakaian zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara dan Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian 1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan gas terdiri darisenyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen. Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupazat padat maupun suspensi aerosol cair di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan kabut. 2. Polutan Sekunder Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia diudara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan Oradikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimiayang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat PAN, dan Formaldehid. Beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan antara lain 1. Secara Fisik Udara adalah benda yang berbentuk gas, udara tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, tetapi dapat dirasakan dan udara ada udara yang dapat diamati, udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan 78 tidak berbau, adanya warna atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan. Seperti polusi udara, panas, dan radiasi. 2. Secara Kimia Indeks standar pencemar udara ISPU memberi informasi tingkat pencemaran udara yang merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida CO, sulfur dioksida SO2, nitrogen oksida NO, ozon 03, material partikulat debu. Peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan di udara merupakan indikator bagi tingkat polusi udara. a. Karbon Dioksida CO2, Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil batubara, minyak bumi , juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca. b. Khloro Fluoro Karbon CFC ,Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa busa kursi, untuk AC Freon, pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer. c. SO dan SO2,Gas belerang oksida SO,SO2 di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil minyak, batubara. Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan. d. Timbal Pb, Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil 79 pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia e. Hidrokarbon HC, Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. f. Partikulat asap atau jelaga, Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu g. Aerosol partikel yang terhambur dan melayang di udara h. Fog kabut aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara i. Smoke asap aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara j. Dust debu aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara k. Nitrogen dioksida NO2, Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. l. Karbon monoksida CO, Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 3. Secara Biologi Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak Lichenes. Lumut kerak merupakan simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. Lumut kerakter diri atas beberapa kelompok yang masing-masing memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap polutan udara. Oleh karena itu keberadaan kelompok lumut kerakter tentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. Lumut kerak Usnea sp. Dan 80 Evernia sp. Tidak akan dapat bertahan hidup karena konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu Hal yang serupa dinyatakan oleh Sumantri 201778 bahwa pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia, sehingga beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi udara, panas, radiasi, atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara, sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara yang dapat berupa langsung dan lokal, regulasi, maupun global. Pencemaran udara dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Pencemaran primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemaran udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran. 2. Pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemaran-pencemaran primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adaklah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Indikator Kualitas Udara dan Tingkat Pencemaran Udara di dalam dan Luar Ruang Kulitas Fisik Udara Suhu udara sangat berperan dalam kenyamanan bekerja karena tubuh manusia menghasilkan panas yang digunakan untuk metabolisme basal dan muskuler. Namun dari semua energi yang dihasilkan tubuh hanya 20 % saja yang dipergunakan dan sisanya akan dibuang ke lingkungan. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No 261 bahwa suhu yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja 18 - 26 ˚C maka suhu 77 Arty, I. S. 2005. Pendidikan Lingkungan Hidup Tentang Bahaya Polutan Udara. Cakrawala Pendidikan, 243, 396-398. 81 ruangan pada lantai I dan lantai II masih berada pada standar. Suhu udara ruang kerja yang terlalu dingin dapat menimbulkan gangguan kerja bagi karyawan, salah satunya gangguan konsentrasi dimana pegawai tidak dapat bekerja dengan tenang karena berusaha untuk menghilangkan rasa dingin tersebut. Kelembaban udara yang relatif rendah yaitu kurang dari 20 % dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir me mbran, sedangkan kelembaban tinggi akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Hasil pengukuran kelembaban relatif pada lantai I adalah 64 - 68,5 %sedangkan pada lantai II adalah 73 - 80 %. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No 261 dimana kelembaban yang ideal berkisar 40-60 %, maka hasil pengukuran kelembaban pada 2 dua lantai tersebut berada di atas standar yang berarti potensial sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme. Hasil pengukuran kecepatan aliran udar a pada lantai I berkisar antara 0,04 - 0,07 m/det sedangkan pada lantai II berkisar antara 0,15 - 0,35 m/det. Menurut Standard Baku Mutu Kep. Men. Kesehatan No 261 kecepatan aliran udara berkisar antara 0,15 - 0,25 m/det. Arismunandar dan Saito 1991 menyatakan bahwa kecepatan aliran udara < 0,1 m/det atau lebih rendah menjadikan ruangan tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara sebaliknya bila kecepatan udara terlalu tinggi akan menyebabkan cold draft atau kebisingan di dalam Kualitas Mikrobiologi Udara Bioaerosol adalah partikel debu yang terdiri atas makhluk hidup atau sisa yang berasal dari makhluk hidup. Makhluk hidup terutama adalah jamur dan bakteri. Penyebaran bakteri, jamur, dan virus pada umumnya terjadi melalui sistem ventilas i. Sumber bioaerosol ada 2 yakni yang berasal dari luar ruangan dan dari perkembangbiakan dalam ruangan atau dari manusia, terutama bila kondisi terlalu berdesakan crowded. Pengaruh kesehatan yang ditimbulkan oleh bioaerosol ini terutama 3 macam, yaitu infeksi, alergi, dan iritasi. Kontaminasi bioaerosol pada sumber air sistem ventilasi humidifier yang 79 Prasasti, C. i., Mukono, J., & Sudarmaji. 2005. Pengaruh Kualitas Udara dalam Ruangan Ber-AC Terhadap Gangguan Kesehatan. Kesehatan 82 terdistribusi keseluruh ruangan dapat menyebabkan reaksi yang berbagai ragam seperti demam, pilek, sesak nafas dan nyeri otot dan tulang Tan Malaka, 1998. Total koloni kuman pada lantai I adalah 1675 CFU/m3 udara sedangkan lantai II adalah 1387,5 CFU/m 3 udara. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu RI No 261 /MENKES/SK/II/1998 dimana angka kuman adalah kurang dari 700 koloni/m3 udara, maka kedua ruangan berada di atas standar. Hasil pengukuran total koloni bakteri pada lantai I 6,87 CFU/menit lebih tinggi dibandingkan lantai II 3,21 CFU/menit dan sebagian besar berjenis gram negatif batang. Hasil pengukuran total koloni jamur pada lantai II adalah 1,94 CFU/menit dan pada lantai II adalah 0,87 CFU/menit. Jika dibandingkan dengan standar NH&MRC dimana total koloni jamur adalah 150 CFU/m 3 udara, maka kedua ruangan tersebut masih berada di bawah standar. Pada usap AC ditemukan gram positif batang dan gram negatif batang. Pencemar yang bersifat biologis terdiri atas berbagai jenis mikroba patogen, antara lain jamur, metazoa, bakteri, maupun virus. Penyakit yang disebabkannya seringkali diklasifikasikan sebagai penyakit yang menyebar lewat udara air-borne diseases.80 Selain itu, kualitas udara dalam ruangan yang baik didefinisikan sebagai udara yang bebas bahan pencemar penyebab iritasi, ketidaknyamanan atau terganggunya kesehatan penghuni. Temperatur dan kelembapan ruangan juga memengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuni. Kualitas udara dalam ruang sebenarnya ditentukan secara sengaja ataupun tidak sengaja oleh penghuni ruangan itu gedung yang secarakhusus diatur, baik suhu maupun frekuensipertukaran udaranya dengan memakai peralatanventilasi khusus, ada pula yang dilakukan denganmendayagunakan keadaan cuaca alamiahdengan mengatur bagian gedung yang dapatdibuka. Dengan demikian kualitas udara dalamruangan sangat bervariasi. Udara dalam ruangmemungkinkan bahan pencemar udara dalamkonsentrasi yang cukup, memiliki kesempatanuntuk 80 Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. 83 memasuki tubuh penghuni. Lembagapemasyarakatan juga harus memiliki kualitasudara yang baik bagi kesehatan, layaknya rumah yang dapat memberikan rasa aman dan Udara dapat dikelompokkan menjadi udara luar ruangan outdoor air dan udara dalam ruangan indoorair. Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup manusi berada dalam ruangan. Sebanyak 400 sampai 500 juta orang khususnya di negara yang sedang berkembangsedang berhadapan dengan masalah polusi udara dalam ruangan. Di Amerika, isu polusi udara dalam ruang ini mencuat ketika EPA pada tahun 1989 mengumumkan studi polusi udara dalam ruangan lebih berat daripada di luar ruangan. Polusi jenis ini bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja hingga senilai US $10 Indonesia telah mengatur persyaratankualitas udara dalan ruang perkantoran yaitu denganKeputusan Menteri Kesehatan RI dalam keputusantersebut dinayatakan bahwa Angka kuman kurang dari770 koloni/m3 udara, bebas kuman pathogen. Sumber penyebab polusi udara dalam ruangan antaralain yang berhubungan dengan bangunan itu sendiri,perlengkapan dalam bangunan karpet, AC, dansebagainya, kondisi bangunan, suhu, kelembaban,pertukaran udara, dan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku orang-orang yang berada di dalam ruangan,misalnya polusi udara dalam ruang dapat berasal dari bahan-bahan sintetis dan beberapa bahan alamiah yang digunakan untuk karpet, busa, pelapis dinding, dan perabotan rumah tangga asbestos, formaldehid, VOC,juga dapat berasal dari produk konsumsi pengkilapperabot, perekat, kosmetik, pestisida/insektisida. Mikroorganisme yang berasal dari dalam ruangan misalnya serangga, bakteri, kutu binatang peliharaan,jamur. Mikroorganisme yang tersebar di dalam 81 Candrasari, C. R., & Mukono, J. 2013. Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Sidoarjo. Kesehatan Lingkungan, 71, 21-22. 84 ruangan dikenal dengan istilah Bioaerosol. Bioaerosol di dalamruangan dapat berasal dari lingkungan luar dan kontaminasi dari dalam ruangan. Dari lingkungan luar dapat berupa jamur yang berasal dari organisme yang membusuk, tumbuh-tumbuhan yang mati dan bangkai binatang, bakteri Legionella yang berasal dari soil-borneyang menembus ke dalam ruang, alga yang tumbuh dekat kolam/danau masuk ke dalam ruangan melalui hembusan angin dan jentik-jentik serangga di luar ruang dapat menembus bangunan tertutup. Kontaminasi yangberasal dari dalam ruang yaitu kelembaban antara 25-75% spora jamur akan meningkat dan terjadi kemungkinan peningkatan pertumbuhan jamur, dan sumber kelembaban tandon air, bak air di kamar
RmwsZs.
  • 746tyj0g8g.pages.dev/396
  • 746tyj0g8g.pages.dev/585
  • 746tyj0g8g.pages.dev/125
  • 746tyj0g8g.pages.dev/427
  • 746tyj0g8g.pages.dev/262
  • 746tyj0g8g.pages.dev/334
  • 746tyj0g8g.pages.dev/598
  • 746tyj0g8g.pages.dev/14
  • jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu disebut